Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merapi Naik Level ke Siaga, Ini Daerah yang Diperkirakan Rawan Bahaya

Kompas.com - 06/11/2020, 15:29 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

  • Jangan lakukan kegiatan di tempat berbahaya.
  • Dahulukan evakuasi di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III.
  • Amankan surat-surat penting atau berharga.
  • Amankan harta bergerak (raja kaya dan raja brana).
  • Ikuti informasi resmi terkini, perkembangan aktivitas Gunung Merapi.
  • Siapkan tas siaga (pakaian, senter, obat-obatan sederhana, radio, handphone/HT, makanan ringan, minuman) di tempat yang mudah dijangkau.
  • Segera mengungsi bila melihat guguran lava pijar/awan panas kecil/suara gemuruh yang menerus.

BPPTKG juga mengingatkan masyarakat sekitar gunung agar mengikuti informasi resmi dari pos pengamatan merapi terdekat.

Misalnya, melalui radio komunikasi pada frekuensi 165,075 MHz dan website resmi BPPTKG di merapi.bgl.esdm.go.id.

Baca juga: Status Gunung Merapi Naik ke Level Siaga, Apa yang Harus Diwaspadai? 

Waspada, tetapi jangan panik

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menekankan, masyarakat agar tetap waspada, tetapi jangan panik.

"Masyarakat tidak perlu panik karena sudah hafal (karakter merapi) masyarakat Sleman khususnya (lereng) Merapi, saya kira sudah paham. Saya mohon yang jauh dari Merapi tidak usah panik. Saya juga akan keluarkan surat edaran terkait dengan kondisi saat ini," kata Sultan, seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Sementara itu, Ganjar juga menyampaikan hal yang sama. Ia mengatakan, warga di sekitar Merapi sudah memahami situasinya.

Pemprov Jawa Tengah telah mengirimkan tim BPBD ke lokasi rawan bencana erupsi Merapi, khususnya di Klaten, Boyolali dan Magelang. 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tingkatan Status Gunung Berapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com