Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bambang Asrini Widjanarko
Kurator seni

Kurator seni, esais isu-isu sosial budaya, aktivis, dan seorang guru. Kontak: asriniwidjanarko@gmail.com

Instalasi Harmoni(S): Menimbang Lokasi Kuno, Materi Resam dan Bentuk Visual

Kompas.com - 28/10/2020, 06:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sebuah instalasi seni cukup besar dengan ukuran panjang 13 meter, lebar 10 meter dan tinggi 4 meter cukup menarik disimak dan perlu untuk diulas.

Karya seniman kolektif dari Kilau Art Studio, Jagakarsa, Jakarta Selatan yang berkolaborasi dengan pengrajin materi tanaman gulma Resam di desa Muaro Jambi, Provinsi Jambi ini menantang kita mendedahkan tafsir dan pemaknaan yang beragam.

Menimbang tinjauan wacana dan praktik seni kontemporer yang dikatakan site specific art, tentu akan terhubung pada lokasi dan responsif karya terhadap lingkungan sekitar. Demikian pula jika menimbang materi, yang terbuat dari bahan natural, kita bisa menempatkan karya pada perspektif environmental art.

Namun, jika kita membawa pada karya yang diproduksi bersama-sama secara kolaboratif dan sementara sebagian dari ide-ide mendasar seperti asupan data, lokasi dan sangat terbukanya konsep desain yang digagas bersama di Jakarta, maka bisa bergeser pada upaya pemberdayaan pengrajin dan pekerja kreatif setempat. Instalasi itu beralih peran menjadi semacam konsep art activism. Sebuah aksi pemberdayaan masyarakat lewat seni.

Maka tinjauan kuratorial bisa membuka kemungkinan-kemungkinan lain, sikap dan gagasan yang boleh jadi dengan hadirnya diskursus dalam dua dasawarsa terakhir dengan terminologi glo-cal (global sekaligus lokal), yakni: diskursus yang mengemuka bahwa terjadi pertemuan besar arus baru seni lokal dengan dialognya seni yang datang dari Barat.

Pertemuan ini, bisa saling memberi, mengupas bahkan memberi kekayaan cakrawala pengetahuan seni baru

Tiga Hal Utama

Tinjuan kuratorial kemudian mencoba menyederhanakan dengan tak menafikan tafsiran-tafsiran lain dalam tiga hal utama: lokasi yang kuno, materi dan bentuk visual, yang bisa didekatkan pada konsep site specific art sekaligus environmental art.

Pertama tentang sites (situs), yang bisa menggunakan beberapa pendekatan, baik sejarah, arkeologi pun antropologi atau trans disiplin ilmu yang lain. Karya instalasi gigantik ini sudah semestinya direlasikan dengan kompleks Kedaton (instalasinya persis berada beberapa ratus meter dari Kedaton). Yakni, satu tempat dari puluhan lokasi dalam kompleks Candi Muaro Jambi dalam masa keemasan Kerajaan Sriwijaya, era sang Dharmakirti, dibangun sekitar abad 5-7 Masehi.

Kedaton, dipilih sebab area ini adalah sebuah "Global Ancient College" yang terjadi 1.200 tahun lalu, ada proses ajar-mengajar dengan ribuan murid dan peziarah yang tak hanya menyediakan ilmu spiritualitas Budha, namun ilmu pengetahuan umum (Liberal Arts) seperti: sains, filsafat, sastra dan seni.

Sejarah menggiring kita pada sosok Atisha dan I-tsing, dua pembelajar sekaligus peziarah hebat, pada awal millennium ke II dengan catatan-catatan musafirnya keduanya bisa ditemukan jejak-jejak naskahnya di Tibet, Tiongkok, India, kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, mungkin juga Afrika.

Seniman kolektif dari Jakarta, Kilau Art Studio, kemudian ingin menyambung yang kuno dan fenomena saat ini, bagaimana ilmu pengetahuan, kebajikan-kebajikan nalar dan rasa mulai ditanggalkan disebabkan paham materialisme zaman modern.

Yang kedua adalah materi Resam (dicrapnoteris linearis, jenis tanaman paku). Tanaman gulma Resam, yang aplikatif untuk membuat benda-benda pakai ini juga terkenal di Sumatera sebagai tanaman obat dan materi yang liat tatkala terkena air selain mudah dibentuk.

Kelak, secara ekonomi Resam diharapkan membantu masyarakat sekitar Candi untuk berdikari dengan lebih kreatif dengan adanya seniman-seniman visual itu.

Yang menarik dari Resam, materi ini sepertinya mentransmisi kondisi tragis lingkungan hidup di Muaro Jambi, sebab tambang batu bara, pasir, dan sawit beberapa kilometer dari sana memberi dampak buruk pada tanah, udara dan tentu saja cadangan air bersih.

Seniman-seniman itu mencoba menghubungkan instalasi Resam dan krisis ekologi. Environmental art kemudian hadir dan memberi dalih cukup jelas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com