Sementara itu, organisasi down syndrome lain di Inggris tengah berusaha mengeluarkan “Q & A terkait Coid-19 an Down Syndrome” yang merupakan panduan untuk para penyintas agar mereka lebih memahami.
Panduan ini dibuat karena adanya kemungkinan orang down syndrome lebih sulit berkomunikasi dan memahami informasi dengan cara berbeda yang mungkin membuat mereka kesulitan memahami jarak sosial, dan beragam cara tekait mencegah infeksi.
Menurut koalisi down syndrome, orang dengan down syndrome mungkin juga mengalami kesulitan memberi tahu orang lain ketika mereka merasa tidak enak badan.
Sehingga menurut mereka, para penyintas mungkin tidak menyampaikan kekhawatiran atau mencari perawatan medis dengan cepat.
Baca juga: Riset AS Ungkap Pria Botak Berisiko Lebih Tinggi Terkena Covid-19
Down syndrome sendiri merupakan kondisi genetik yang cukup umum di AS setiap tahunnya menurut CDC.
CDC menyebut setidaknya ada 6.000 bayi lahir dengan kondisi ini.
Sindrom ini terjadi pada 1 dari 700 bayi.
Baca juga: Saat Australia Mencoba Alternatif Pelacakan Virus Corona Melalui Selokan...
Mengutip Mayo Clinic, down syndrome adalah kelainan genetik yang disebabkan adanya pembelahan sel yang abnormal yang menghasilkan salinan kromosom 21 yang penuh atau hanya sebagian.
Hal ini kemudian menyebabkan ciri fisik down syndrome.
Seseorang dengan down syndrome umumnya saat bayi berukuran normal, namun ia akan tumbuh terlambat dan lebih pendek dari anak lain yang usianya sama.
Sebagian besar dari down syndrome akan mengalami gangguan kognitif ringan hingga sedang.
Kemampuan berbahasanya tertunda dan memori jangka pendek maupun panjangnya terpengaruh.
Baca juga: Sulli Diduga Bunuh Diri, Ini 9 Cara Lindungi Kesehatan Mental