Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Staf Ahli Menkes Terawan, Ini Sepak Terjang Achmad Yurianto

Kompas.com - 23/10/2020, 20:43 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto secara resmi melantik Achmad Yurianto menjadi Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Jumat (23/10/2020).

Dengan demikian, ia pun resmi meninggalkan jabatan sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan.

Melansir siaran pers Kemenkes yang diterima Kompas.com, Jumat (23/10/2020), dasar pelantikan Yuri adalah Surat Keputusan Presiden Nomor 155/TPA Tahun 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dan dalam Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Kesehatan.

Dalam sambutannya, Menkes menekankan bahwa rotasi jabatan merupakan hal yang biasa dalam lingkup organisasi.

Nama Achmad Yurianto sendiri telah dikenal oleh masyarakat luas, terutama sejak ia menjadi Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19.

Baca juga: Ramai soal Menkes Terawan, Kemenkes: Pak MK, Alhamdulillah Sehat

Lantas, bagaimana sepak terjangnya selama ini?

Mengawali karier di militer

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Berdasarkan data pemerintah hingga Kamis (19/3), jumlah kasus positif COVID-19 mencapai 309 kasus di 16 provinsi se-Indonesia, sementara jumlah pasien sembuh mencapai 15 orang dan kasus meninggal dunia mencapai 25 orang. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
 ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Berdasarkan data pemerintah hingga Kamis (19/3), jumlah kasus positif COVID-19 mencapai 309 kasus di 16 provinsi se-Indonesia, sementara jumlah pasien sembuh mencapai 15 orang dan kasus meninggal dunia mencapai 25 orang. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

Achmad Yurianto lahir di Malang, 11 Maret 1962.

Melansir dari website resmi Universitas Airlangga (Unair), Achmad Yurianto merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Unair angkatan 1990.

Melansir Kompaspedia, ia mulai dekat dengan dunia semi militer sejak mahasiswa.

Baca juga: 32 Daerah di Indonesia Berstatus Zona Merah Covid-19, Mana Saja?

Yuri menjadi Komandan Resimen Mahasiswa (Menwa) pada 1986-1988 dan bergabung di akademi militer setelah lulus. 

Ia memulai kariernya di dunia militer sebagai Perwira Utama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya.

Yuri pun cukup lama menjadi dokter anggota militer.

Baca juga: 130 Dokter Meninggal akibat Covid-19, Dokter Umum Paling Banyak

Ia sempat menjabat sebagai Kepala Kesehatan Kodam Pattimura dan memimpin Batalyon Kesehatan Kostrad.

Pada 1991, ia bepindah ke Kesehatan Daerah Militer IX Udayana Bali meskipun tidak lama.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com