Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Belanda Menemukan Organ Baru di Dalam Kepala Manusia, Apa Itu?

Kompas.com - 21/10/2020, 20:30 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

Dalam pemindaian PSMA PET-CT, dokter menyuntikkan "pelacak" radioaktif ke dalam pasien.

Pelacak ini mengikat dengan baik pada protein PSMA, yang meningkat dalam sel kanker prostat.

Pemindaian PSMA PET-CT juga sangat baik dalam mendeteksi jaringan kelenjar ludah, yang juga memiliki PSMA yang tinggi.

Temuan tersebut saat ini tercatat dalam Journal of Radiotherapy and Oncology pada bulan September 2020.

Para peneliti mengatakan kelenjar yang baru ditemukan kemungkinan akan digunakan untuk melumasi tenggorokan bagian atas di belakang hidung dan mulut.

Mereka menamakannya kelenjar ludah tubarial karena lokasinya di atas tulang rawan yang disebut torus tubarius.

Baca juga: Riset: 500.000 Bayi Meninggal dalam Setahun karena Polusi Udara

Memeriksa 100 pasien

Organ baru yang ditemukan peneliti dari BelandaValstar, et al/Radiotherapy and Oncology Organ baru yang ditemukan peneliti dari Belanda

Untuk mengkonfirmasi penemuan mereka, para ilmuwan, dipimpin oleh ahli onkologi radiasi Wouter Vogel, memeriksa 100 pasien dan menemukan semuanya memiliki kelenjar.

Mereka juga membedah daerah nasofaring dari dua mayat dan mendapatkan hasil yang sama.

Temuan para ilmuwan juga dapat membantu mengurangi efek samping dari beberapa pengobatan kanker, kata mereka.

Dokter yang menggunakan radioterapi untuk mengobati kanker kepala dan leher mencoba menghindari tiga kelenjar ludah utama karena merusaknya dapat membuat pasien kesulitan untuk makan, berbicara, atau menelan.

Tetapi tanpa menyadari keberadaan kelenjar keempat, mereka masih memancar di daerah itu, yang berarti pasien masih mengalami efek samping.

"Langkah kami selanjutnya adalah menemukan cara terbaik untuk menyelamatkan kelenjar baru ini. Jika kita bisa melakukan ini, pasien mungkin mengalami lebih sedikit efek samping, yang akan menguntungkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan setelah pengobatan," kata Dr Vogel.

Baca juga: Hujan Meteor Orionids Bisa Disaksikan Malam Ini, Apa Istimewanya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Tren
Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com