Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Temuan Baru Terkait Virus Corona

Kompas.com - 20/10/2020, 06:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Secara perlahan, sejumlah hal tentang virus corona yang pertama kali muncul akhir tahun lalu diungkap para ilmuwan dunia.

Bermacam penelitian dilakukan para ilmuwan, di antara tujuannnya yakni mencegah dan menanggulangi penyebaran Covid-19.

Mengutip data Worldometers, Senin (19/10/2020) petang, virus corona telah menginfeksi 40.336.005 orang di seluruh dunia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 30.138.187 orang sembuh dari Covid-19, sementara 1.118.880 orang lainnya meninggal dunia.

Baca juga: Studi: Obat Sakit Maag Mampu Lawan Virus Corona pada Hewan

Berikut lima studi terbaru soal virus corona yang berhasil diungkap para ilmuwan:

1. Mutasi "diam"

Sebuah temuan terbaru didokumnetasikan oleh tim peneliti dari Duke University belum lama ini. Mereka berhasil mengidentifikasi sejumlah mutasi diam pada sekitar 30.000 huruf kode genetik SARS-CoV-2.

Menurut peneliti, mutasi itu membuat virus corona menjadi pandemi global yang sulit untuk dihentikan.

Studi yang diterbitkan di Jurnal PeerJ, Jumat (16/10/2020), itu menyebutkan perubahan halus yang terjadi menunjukkan bagaimana virus dapat melipatgandakan molekul RNA dalam sel manusia.

Penulis utama penelitian itu, Alejandro Berrio, mengatakan perubahan struktur RNA itu kemungkinan dapat membedakan SARS-CoV-2 pada manusia dari virus corona lainnya.

Oleh karena itu, pandemi Covid-19 disebut lebih sulit dikendalikan dibandingkan wabah virus corona sebelumnya.

Baca juga: Mutasi Diam SARS-CoV-2, Mungkin Penyebab Virus Corona Sulit Dihentikan

2. Berpengaruh pada pendengaran

Salah satu gejala yang banyak dialami oleh pasien positif virus corona adalah kehilangan indra penciuman.

Namun, sebuah studi terbaru yang diterbitkan di JAMA Otoralyngology-Head and Neck Surgery menunjukkan pasien Covid-19 juga mengalami gangguan pendengaran.

Profesor Otolaringologi di John Hopkins Medicine, Dr Matthew Stewart, dan para koleganya melakukan studi pada tubuh tiga orang yang meninggal setelah terinfeksi virus corona untuk melihat apakah ada virus di telinga bagian dalam.

Pada dua dari tiga kadaver, mereka menemukan virus corona di telinga bagian dalam dan tulang mastoid di tengkorak yang ada di belakang telinga.

Meski ditemukan juga adanya virus lain, tapi Stewart mencurigai potensi yang disebabkan virus corona lebih buruk.

Baca juga: Apakah Virus Corona Membuat Pasien Kehilangan Pendengaran? Simak Studi Ini

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com