Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kemiskinan di Amerika Serikat Naik 8 Juta Setelah Pandemi Corona

Kompas.com - 18/10/2020, 20:30 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menurut sebuah studi Universitas Columbia, New York, AS jumlah warga Amerika Serikat yang hidup dalam kemiskinan bertambah sebanyak 8 juta orang sejak Mei.

Pertumbuhan angka kemiskinan ini diketahui setelah bantuan dampak wabah virus corona berakhir.

Berdasarkan the federal Cares Act, stimulus diberikan sebesar 1.200 dollar AS sebanyak satu kali kepada warga AS dan tambahan 600 dollar AS kepada pekerja yang menganggur setiap minggu.

Stimulus tersebut berhasil mengimbangi tingkat kemiskinan yang meningkat di musim semi, tapi efeknya hanya sementara.

Setelah bantuan berkurang menjelang akhir musim panas, tingkat kemiskinan terutama di kalangan minoritas dan anak-anak, kembali meningkat.

"Terlepas dari kekurangannya (peraturan yang ada), secara luas berhasil mencegah peningkatan kemiskinan yang besar," kata seorang peneliti pascadoktoral di Universitas Columbia, Zach Parolin seperti dikutip dari nbcnews, (17/10/2020).

Baca juga: Inggris dan AS Akan Mulai Uji Coba Paspor Kesehatan Corona, Apa Itu?

Stimulus Covid-19

Sebelumnya stimulus menyelamatkan sekitar 18 juta orang Amerika dari kemiskinan pada April 2020. 

Namun BBC juga menulis, pada September 2020 tingkat kemiskinan mencapai 16,7 persen, naik dari 15,3 persen pada Februari 2020 dan 14,3 persen pada Mei 2020.

Menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, sebuah keluarga beranggotakan empat orang dengan penghasilan 26.200 dollar AS setahun atau kurang dari itu, dianggap hidup di bawah garis kemiskinan.

Jumlah total orang di AS yang hidup dalam kemiskinan sebanyak 55 juta, termasuk 8 juta orang yang bergabung sejak Mei.

Studi dilakukan saat negosiasi untuk paket stimulus virus corona terhenti, dan orang Amerika akan tetap hidup tanpa bantuan dalam masa yang akan datang.

Peneliti Columbia melacak tingkat kemiskinan bulanan di AS antara Februari dan September, atau sebelum dan selama pandemi virus corona.

"Kami menemukan bahwa tingkat kemiskinan bulanan meningkat dari 14 persen menjadi 16,7 persen dari Februari hingga September 2020, bahkan setelah memperhitungkan transfer pendapatkan dari CARES Act," tulis peneliti.

"Peningkatan angka kemiskinan bulanan, sangat buruk bagi orang kulit hitam, hispanik, dan anak-anak," lanjutnya.

Baca juga: Beberapa Insentif Berakhir, Kemiskinan Meningkat di AS

Masih bisa memburuk

Hasil studi Columbia digarisbawahi oleh studi terbaru lainnya yang diterbitkan University of Chicago dan University of Notre Dame, yang menemukan bahwa dalam tiga bulan terakhir, terdapat 6 juta orang Amerika memasuki data kemiskinan.

Para peneliti tersebut juga menemukan bahwa tingkat kemiskinan untuk sementara stabil di tengah intervensi ekonomi federal, namun sekarang semakin memburuk terutama bagi kelompok tertentu.

Amerika Serikat menjadi negara dengan dampak korban virus corona terbesar di dunia. Dari update Worldometers, Amerika mencatat kasus infeksi sebanyak 8.343.244 orang positif Covid-19. 

Sementara korban meninggal karena virus corona mencapai 224.284 orang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com