KOMPAS.com - Program Pangan Dunia, organisasi non-profit yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meraih penghargaan Nobel 2020 di bidang perdamaian.
Pengumuman penghargaan itu disampaikan oleh Komite Nobel Norwegia pada Jumat, (9/10/2020).
Dikutip dari laman resmi Nobel, Komite Nobel Norwegia memutuskan untuk memberikan penghargaan itu kepada Program Pangan Dunia, atas upaya yang dilakukan organisasi itu untuk memerangi kelaparan, juga membangun perdamaian di daerah konflik.
Baca juga: World Food Programme Raih Penghargaan Nobel Perdamaian 2020
BREAKING NEWS:
— The Nobel Prize (@NobelPrize) October 9, 2020
The Norwegian Nobel Committee has decided to award the 2020 Nobel Peace Prize to the World Food Programme (WFP).#NobelPrize #NobelPeacePrize pic.twitter.com/fjnKfXjE3E
Baca juga: Mengenal 2 Ilmuwan Perempuan Peraih Nobel Kimia 2020
Selain itu, Komite Nobel Norwegia juga menilai, dalam menghadapi pandemi Covid-19, Program Pangan Dunia telah menunjukkan kontribusi yang mengesankan.
WFP sendiri menyatakan, selama belum ada vaksin untuk menangkal virus, makanan adalah vaksin terbaik untuk melawan kekacauan.
The coronavirus pandemic has contributed to a strong upsurge in the number of victims of hunger in the world. In the face of the pandemic, 2020 #NobelPrize laureate the World Food Programme @WFP has demonstrated an impressive ability to intensify its efforts.#NobelPeacePrize pic.twitter.com/DnMLqFO9P4
— The Nobel Prize (@NobelPrize) October 9, 2020
Baca juga: Daftar dan Profil Penerima Nobel Sastra, Fisika, Kimia, dan Kedokteran 2020
Dikutip dari laman resmi Program Pangan Dunia, organisasi itu didirikan pada 1961.
Awalnya, Program Pangan Dunia diproyeksikan sebagai sebuah eksperimen PBB dalam hal penyaluran bantuan pangan.
Pada waktu itu, sebagai sebuah program eksperimental, keberadaan Program Pangan Dunia akan dikaji ulang setelah tiga tahun ia berjalan.
Baca juga: Profil dan Karya Louise Glück, Penyair Amerika Serikat Penerima Nobel Sastra 2020
Namun, krisis demi krisis yang melanda dunia telah membuktikan bahwa Program Pangan Dunia nyata dibutuhkan.
Salah satu krisis yang terjadi tidak lama setelah Program Pangan Dunia didirikan adalah gempa bumi yang mengguncang Boein Zahra, Iran pada September 1962.
Bencana itu menewaskan lebih dari 12.000 orang dan menghancurkan ribuan rumah.
Baca juga: Resesi Ekonomi, Mengenal Apa Itu IMF, dan Perannya dalam Perekonomian Global...
Meski belum lama didirikan, namun Program Pangan Dunia betindak sigap dengan mengirimkan bantuan pangan berupa 1.500 ton gandum, 270 ton gula, dan 27 ton teh.
Sejak saat itu, Program Pangan Dunia berperan aktif, tidak hanya menyalurkan bantuan pangan, tetapi juga membantu proses rehabilitasi konflik di suatu negara.
Beberapa negara yang pernah mendapat bantuan dari Program Pangan Dunia, antara lain Sudan, Togo, Ethiopia, Rwanda, Kosovo, Haiti, Nepal, dan juga Indonesia saat terjadinya tsunami Aceh pada 2004 silam.
Baca juga: Mengenal Food Estate, Program Pemerintah yang Disebut Dapat Meningkatkan Ketahanan Pangan...
Dalam menjalankan kegiatannya, Program Pangan Dunia diatur oleh Dewan Eksekutif, yang terdiri dari 36 Negara Anggota.
Dewan tersebut bertugas mengarahkan dan melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Program Pangan Dunia.
Sementara itu, dalam hal operasional, organisasi itu dipimpin oleh seorang Direktur Eksekutif, yang ditunjuk bersama oleh Sekretaris Jenderal PBB dan Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).
Baca juga: Kebijakan Ekspor Benih Lobster Edhy Prabowo Disorot, Disebut Bahayakan Kedaulatan Pangan
Direktur Eksekutif diangkat untuk jangka waktu lima tahun tetap dan bertanggung jawab atas administrasi organisasi serta pelaksanaan program, proyek, dan kegiatan lainnya.
Sejak 2017, jabatan tersebut dipegang oleh David Beasley, mantan gubernur negara bagian South Carolina, Amerika Serikat.
Organisasi itu juga memiliki satu Wakil Direktur Eksekutif dan tiga Asisten Direktur Eksekutif.
Baca juga: Ancaman Kelaparan dan Krisis Pangan Global Setelah Pandemi Corona
Program Pangan Dunia juga memiliki peta Rencana Strategis, yang diperbarui setiap empat tahun.
Rencana Strategis 2017-2021 menyelaraskan Program Pangan Dunia dengan Agenda 2030, fokus dari rencana itu adalah pengentasan kelaparan, dan berkontribusi pada revitalisasi kemitraan global untuk mengimplementasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Untuk pendanaan, Program Pangan Dunia bergantung sepenuhnya pada pada kontribusi sukarela. Donor utamanya adalah pemerintah negara, tetapi organisasi tersebut juga menerima sumbangan dari sektor swasta dan individu.
Per 3 Oktober 2020 ini, Program Pangan Dunia telah menerima pendanaan sebesar 6.356.351.194 dollar AS atau sekitar Rp 93.457.431.605.382.
Pendanaan tersebut berasal dari 87 donor, terdiri dari pemerintah negara, korporasi, maupun sumbangan pribadi.
Baca juga: Ancaman Kelaparan dan Potret Kondisi TKI di Malaysia Saat Pandemi Corona...
Berikut adalah 10 donor Program Pangan Dunia sepanjang 2020, diurutkan dari jumlah bantuan terbesar:
Baca juga: Mengenal Sosok Kamala Harris, Calon Wakil Presiden Kulit Hitam Pertama di AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.