Di Afrika Selatan, yang juga merupakan koloni Inggris, Gandhi bekerja di kota Natal. Di sana dia menjadi korban rasialisme dan aturan negeri itu yang membatasi hak-hak pekerja asal India.
Salah satu peristiwa mengenaskan yang diingat Gandhi adalah diusir dari dalam gerbong kelas satu dan tak diizinkan menggunakan kereta api.
Peristiwa tersebut amat membekas di dalam hati Gandhi dan sejak saat itu dia bertekad untuk berjuang melawan ketidakadilan dan mempertahankan haknya sebagai orang India.
Saat kontrak kerjanya di Afrika Selatan habis, dia memutuskan tetap tinggal di negara itu dan menggelar kampanye menentang undang-undang yang membuat warga keturunan India tak memiliki hak memilih.
Dia kemudian membentuk kongres warga India di Natal dan aktivitasnya ini menarik perhatian internasional yang mulai memerhatikan perjuangan warga India di Afrika Selatan.
Setelah 21 tahun berada di Afrika Selatan, Gandhi akhirnya memutuskan untuk kembali ke India pada 1914.
Baca juga: Di Ulang Tahun Ke-150, Abu Jenazah Mahatma Gandhi Dicuri
Salah satu aksi Gandhi paling terkenal terjadi pada 1930 yakni menentang pajak garam yang diterapkan pemerintah kolonial Inggris di India, karena mengakibatkan rakyat India terpuruk dalam kemiskinan.
Dilansir dari Kompas.com, 30 Januari 2018, dalam aksinya ini, Gandhi dan para pengikutnya berjalan kaki menuju Laut Arab, dan di sana mereka membuat garam sendiri.
Aksi jalan kaki itu membuat Gandhi dan 60.000 pengikutnya dijebloskan ke penjara. Tetapi sekali lagi, Gandhi mendapatkan perhatian dan dukungan dari dunia internasional.
Pada 1931, Gandhi dibebaskan dari penjara dan menghadiri Konferensi Meja Bundar di London sebagai satu-satunya perwakilan dari Kongres Nasional India, kekuatan politik yang ia dirikan.
Namun, pertemuan di Inggris itu membuahkan kekecewaan bagi Gandhi dan saat kembali ke India. Gandhi ditangkap dan kembali dijebloskan ke penjara.
Selama di dalam penjara, Gandhi memimpin aksi mogok makan untuk memprotes perlakuan pemerintah Inggris terhadap warga kasta terendah dan paling miskin di India.
Saat Perang Dunia II pecah, Gandhi menyerukan agar India bekerja sama dengan Inggris untuk memenangkan perang. Namun, Gandhi meminta imbalan, yakni Inggris harus memberikan kemerdekaan bagi India.
Tawaran Gandhi ditolak Inggris. Di sisi lain, pihak kolonial justru melakukan upaya adu domba di tengah masyarakat India dengan menciptakan konflik antara kelompok konservatif Hindu dan berbagai organisasi Muslim.
Sebagai respons, pada 1942 Gandhi memulai gerakan yang menyerukan agar Inggris segera meninggalkan India. Akibat gerakan ini Gandhi kembali dipenjara bersama sejumlah tokoh nasional India.