Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Keluarga Kerajaan Inggris Merugi hingga Ratusan Miliar karena Corona...

Kompas.com - 27/09/2020, 10:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sumber BBC,ABC News

KOMPAS.com - Keluarga Kerajaan Inggris mengalami kerugian hingga 35 juta poundsterling atau sekitar Rp 663 miliar karena dampak lockdown di masa pandemi virus corona.

Dilansir dari ABC News, Jumat (25/9/2020) Bendahara Kerajaan menyebut bahwa sebagian kerugian itu disebabkan oleh berkurangnya kunjungan turis ke bangunan-bangunan kerajaan, seperti Istana Buckingham dan Kastil Windsor.

Keeper of the Privy Purse Michael Stevens merilis laporan keuangan tahunan rumah tangga kerajaan, dan menyebut berkurangnya pendapatan dari turis kemungkinan akan menyebabkan defisit dana umum sebesar 15 juta poundsterling atau sekitar Rp 284 miliar selama tiga tahun.

Baca juga: Bagaimana Cara Membedakan Flu dengan Covid-19?

Selain itu, Stevens juga menyebut bahwa berkurangnya pemasukan juga menyebabkan defisit 20 juta poundsterling atau sekitar Rp 379 miliar dari total dana yang akan digunakan untuk proyek renovasi Istana Buckingham.

Proyek renovasi tersebut dicanangkan berjalan selama 10 tahun, dengan total dana yang dibutuhkan sebesar 368 juta poundsterling atau sekitar Rp 7,5 triliun.

Meski demikian, Stevens mengatakan keluarga Kerajaan tidak akan meminta lebih banyak uang dari Pemerintah.

"Kami akan berusaha mengelola dampak berkurangnya pemasukan melalui serangkaian upaya dan efisiensi yang kami lakukan sendiri," kata dia

Istana Buckingham sendiri telah melakukan penundaan pembayaran gaji karyawan, dan menghentikan penerimaan karyawan baru.

Baca juga: Beberapa Catatan soal Resesi Inggris...

Rincian laporan

Sementara itu, dilansir dari BBC, Jumat (25/9/2020) laporan keuangan tersebut juga mengungkap sejumlah rincian lain, meliputi:

Perjalanan Pangeran Harry dan Meghan Markle ke Afrika Selatan, adalah perjalanan resmi Kerajaan yang menghabiskan biaya paling mahal dalam waktu setahun terakhir.

Perjalanan itu memakan biaya 246.000 poundsterling atau sekitar Rp 4.65 miliar.

Baca juga: Putri Diana, Kecelakaan Tragis, dan Althorp Park...

Kemudian, dalam rangka menyampaikan belasungkawa atas kematian Sultan Qaboos bin Said, Pangeran Charles menyewa penerbangan pribadi senilai 210.345 poundsterling atau sekitar Rp 3,99 miliar.

Sementara itu, Pangeran Andrew menghabiskan biaya 15.848 poundsterling atau sekitar Rp 304 juta untuk menyewa penerbangan pribadi ke Irlandia Utara, demi menyaksikan kejuaraan Royal Portrush Golf Club's Open.

Lalu, biaya yang dikeluarkan selama satu tahun untuk Pangeran William dan Pangeran Harry, adalah sebesar 5,6 juta poundsterling atau sekitar Rp 104 miliar.

Biaya tersebut naik 11 persen dibanding tahun sebelumnya.

Baca juga: Inggris Catat 6.000 Kasus Harian, Akankah Ada Lockdown Kedua?

Di sisi lain, pendapatan Ratu Elizabeth II dari kesepakatan Sovereign Grant, bagi hasil antara Kerajaan dengan Pemerintah Inggris, meningkat menjadi 82,4 juta poundsterling atau sekitar Rp 1,5 triliun.

Sovereign Grant didanai oleh keuntungan dari Crown Estate-portofolio properti bernilai miliaran poundsterling yang terbentang dari Regent Street di London hingga Ascot Racecourse.

Perusahaan ini dikelola oleh organisasi independen, dengan keuntungan yang diperoleh akan dibayarkan ke Departemen Keuangan untuk kepentingan semua pembayar pajak Inggris.

Baca juga: Netflix, Diburu Sri Mulyani, Dirangkul Nadiem Makarim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com