Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Waktu Sekitar 4 Tahun Menyediakan Vaksin Covid-19 untuk Semua Orang di Dunia

Kompas.com - 20/09/2020, 14:28 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu produsen vaksin terbesar di dunia, Serum Institute of India, memperingatkan bahwa dibutuhkan waktu setidaknya empat tahun untuk menyediakan vaksin virus corona bagi seluruh orang di dunia.

Kepala Eksekutif Serum Institute of India Adar Poonawalla mengatakan, prediksinya ini karena fakta bahwa perusahaan farmasi tak akan meningkatkan produksi dengan cukup cepat untuk memvaksinasi populasi global dalam waktu yang lebih singkat, sebelum 2024.

"Ini akan memakan waktu empat sampai lima tahun, hingga semua orang mendapatkan vaksin," kata Poonawalla seperti dikutip dari Business Insider, Senin (14/9/2020).

Ia menjelaskan, dunia membutuhkan setidaknya 15 miliar dosis vaksin virus corona, jika vaksin dilakukan dengan dua suntikan seperti vaksin campak.

Baca juga: BPOM AS Izinkan Penggunaan Plasma Darah untuk Pengobatan Covid-19

Menurut Poonawalla, pihaknya tengah membicarakan dengan investor terkait peningkatan anggaran sebesar 600 juta dollar AS yang digunakan untuk menambah kapasitas produksi perusahaan dan memenuhi target memproduksi satu miliar dosis vaksin.

"Kami lakukan peningkatan dan pengurangan ekuitas, sehingga memiliki cukup modal untuk mengelola bahan baku dan peralatan yang dibutuhkan pada satu atau dua tahun ke depan dalam mencapai skala yang dibutuhkan," ujar dia.

Serum Institute of India bekerja sama dengan lima perusahaan farmasi internasional lainnya, termasuk AstraZeneca dan Novavax.

Melansir Business Standard, kerja sama dilakukan dalam mengembangkan vaksin virus corona.

Kerja sama ini sebagai bentuk komitmen memproduksi satu miliar dosis, dengan setengahnya telah dijanjikan untuk India.

Baca juga: Bagaimana Vaksin Flu dapat Membantu Melawan Covid-19?

Sebagai bagian dari perjanjian dengan AstraZeneca, perusahaan akan memproduksi dosis vaksin dengan biaya sekitar 3 dollar AS untuk 68 negara.

Sementara, berdasarkan perjanjian dengan Novavax, vaksin akan diproduksi bagi 92 negara.

Pekan lalu, produsen vaksin AstraZeneca menyebutkan bahwa vaksin virus corona yang dikembangkan perusahaannya kemungkinan masih dapat tersedia pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.

Bahkan, setelah perusahaan tersebut terpaksa menghentikan uji coba klinis pada pekan lalu, menyusul munculnya penyakit pada peserta.

Sementara itu, Serum Institute of India, juga bermitra dengan Institut Penelitian Gamaleya Rusia untuk memproduksi vaksin virus corona "Sputnik".

Berdasarkan volume, Serum Institute of India telah memproduksi 1,5 miliar dosis vaksin per tahun yang didistribusikan lebih dari 170 negara.

Dari 170 negara itu sebagian besar merupakan negara berkembang untuk melindungi dari berbagai penyakit menular seperti influenza dan polio.

Baca juga: Ilmuwan Inggris Uji Vaksin Corona dengan Cara Dihirup

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Syarat Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com