Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Bentara Budaya hingga Pasar Yakopan, Kontribusi Jakob Oetama untuk Kesenian dan Kebudayaan Yogyakarta

Kompas.com - 09/09/2020, 17:20 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Usai melukis bersama, Putu Sutawijaya mengungkapkan, tanpa adanya perhatian dan niat tulus dari Jakob Oetama ketika mendirikan BBY, iklim berkesenian di Yogya barangkali tidak akan seperti sekarang.

Perlu diketahui, sejak 26 September 1982, BBY seolah memikul tanggung jawab menjadi simpul berolah rasa serta menampung lompatan kreativitas para seniman.

Uniknya, lembaga ini tidak hanya menjadi tempat berpameran para perupa kontemporer, tetapi juga memberi ruang yang luas bagi pementasan-pementasan seni tradisi sejenis ketoprak.

Dari tahun ke tahun, Pasar Yakopan juga secara rutin diadakan dengan berbagai agenda di dalamnya. 

Baca juga: Sosok Jakob Oetama dalam Kenangan Ganjar Pranowo: Rendah Hati dan Kebapakan

Taman Yakopan dan Sumur Jakob

Selain Pasar Yakopan, ada juga Taman Yakopan dan Sumur Jakob. 

Pembangunan Taman Yakopan diinisiasi Sindhunata sebagai refleksi sekaligus harapan besar agar Kompas tetap menjadi penunjuk arah bagi bangsa Indonesia.

Mengutip Harian Kompas, Selasa (1/10/2019), Sumur Jakob dibangun di tengah Taman Yakopan di Omah Petruk, Sleman.

Di hadapan sumur tersebut, berdiri patung Jakob Oetama karya Wilman Sanur. 

Digambarkan Jakob memegang tali timba dan ember. Ia mempersilakan siapa pun menimba air di sumurnya, Sumur Jakob.

”Ini mengingatkan agar kita mau selalu menimba roh dan inspirasi Kompas, bagaikan kita menimba air dari sumur. Setiap kita menimba air dari Sumur Jakob, kita diajak sekaligus menimba kembali roh dan inspirasi, yang pernah diletakkan Pak Jakob bagi Kompas,” kata jurnalis senior GP Sindhunata SJ saat peresmian Taman Yakopan sekaligus peringatan ulang tahun ke-88 Jakob Oetama dan ulang tahun ke-37 Bentara Budaya, Senin (30/9/2019).

Baca juga: Jakob Oetama Berpulang, Ini Penghargaan Luar Negeri yang Pernah Diterimanya

Humanisme dan jurnalistik

Di Sumur Jakob, siapa pun diharapkan bisa menimba visi humanisme dan air jurnalistik.

Air jurnalistik yang boleh mengalir dari Sumur Jakob ini adalah mata hati, amanat penderitaan rakyat, dan penghiburan yang meringankan beban dan penderitaan yang papa.

Sekaligus juga teguran yang mengingatkan mereka yang kaya dan mapan.

Di Taman Yakopan masih banyak karya seni rupa yang merefleksikan perjuangan jurnalistik Jakob Oetama bersama harian Kompas yang dirintisnya bersama PK Ojong.

Di taman ini ada juga Ndalem Yakopan yang dilengkapi perangkat Pusat Informasi Kompas.

Ndalem Yakopan sekaligus menjadi tempat kerja bagi mereka yang memerlukan data yang terkumpul dalam Kompas, dan lembaga penelitiannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com