Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Bocah di Bantul Terbawa Layangan hingga 3 Meter Sebelum Akhirnya Terjatuh

Kompas.com - 06/09/2020, 13:29 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Setyo menilai, bocah yang menerbangkan layangan hingga ikut terbang, sedikit abai akan keselamatan dalam bermain layang-layang.

"Kan layangan hias itu berat sekali, orang 10 aja mungkin bisa keangkat naik. Apalagi di Bantul kan anginnya besar," kata Setyo.

Sebelum menerbangkan layangan, perlu diperhatikan hal-hal penting seperti tali, kondisi sekitar menerbangkan layangan, jauhkan dari jangkauan anak-anak.

"Menurut saya itu human error, tidak memperhatikan keamanan," ucap Setyo.

Selain itu, ia melanjutkan, peran dari pemerintah untuk mewadahi kegiatan bermain layang-layang ini juga dirasa sangat penting.

Pasalnya, bermain layang-layang sudah ada sejak zaman dahulu dan hingga saat ini peran dari pemerintah untuk mengawasi dan membina pemain layangan masih sangat kurang.

"Peran pemerintah di sini sangat penting untuk bisa mengaturnya. Terutama soal keselamatan tadi. Jadi jangan salahkan masyarakat dan layangannya," jelas Setyo.

Baca juga: Viral, Video Benang Layang-layang Melintang di Tengah Jalan, Bagaimana Cara Main yang Aman?

Dari masyarakat, lanjut Setyo, juga harus sadar bila bermain layang-layang harus melakukan beberapa hal.

  • Bermain di tanah lapang
  • Bermain layang-layang harus jauh dari bandara, artinya agar menghindari bandara
  • Jangan bermain layang-layang di bawah tiang listrik
  • Jangan bermain layang-layang di jalan raya atau di dekat jalan raya
  • Jangan bermain layang-layang saat cuaca mendung atau sudah turun hujan

Apabila seluruh komponen bersatu dan menaati aturan selama bermain layang-layang, Setyo memiliki pandangan kegiatan tersebut akan berdampak pada banyak hal.

"Kalau dikemas jadi sesuatu yang positif. Budaya jalan, pariwisata jalan, ekonomi kreatif jalan, edukasinya juga jalan," kata Setyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com