Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruangguru Resmi Mundur dari Platform Digital Kartu Prakerja

Kompas.com - 04/09/2020, 19:15 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Program Kartu Prakerja kini sudah memasuki gelombang 7, yang sebelumnya telah dibuka pada Kamis (3/9/2020) pukul 12.00 WIB.

Meski gelombang 7 belum ditutup, namun Ruangguru resmi mundur dari kerja sama di program Kartu Prakerja sebagai salah satu platform digital.

Saat dikonfirmasi, Head of Communications Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Louisa Tuhatu membenarkan adanya informasi tersebut.

"Saat ini Ruangguru tidak lagi terdaftar sebagai platform digital di Kartu Prakerja," kata Louisa saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/9/2020).

Baca juga: Tak Lolos Prakerja Ingin Daftar Lagi, Apakah Harus Membuat Akun Baru?

Kendati demikian, Louisa enggan menjabarkan lebih jauh terkait alasan Ruangguru mundur sebagai salah satu mitra platform digital Kartu Prakerja Louisa tersebut.

Ia pun meminta mengonfirmasi hal itu secara langsung kepada Ruangguru.

"Kalau mau tahu lebih jauh, mungkin bisa menghubungi Ruangguru saja ya," jelas Louisa.

Dengan mundurnya Ruangguru ini, kini mitra platform digital di Kartu Prakerja tinggal tersisa tujuh lembaga.

Mereka adalah Bukalapak, MauBelajarApa, Pintaria, Sekolah.mu, Tokopedia, Pijar Mahir, dan Sistem Informasi Ketenagakerjaan (Sisnaker).

Baca juga: Apa Beda Bantuan Subsidi Gaji dengan Program Kartu Prakerja?

Syarat dan cara daftar

Syarat peserta yang bisa mendaftarkan Kartu Prakerja adalah Warga Negara Indonesia (WNI) berusia 18 tahun.

Selain itu peserta tidak sedang mengikuti pendidikan formal.

Peserta yang ingin melakukan pendaftaran program Prakerja gelombang 7 dapat mengakses laman resmi Prakerja: www.prakerja.go.id.

Baca juga: Berikut 10 Pekerjaan Paling Banyak Dicari di Indonesia Versi Laman Prakerja

Berikut ini cara daftar Kartu Prakerja gelombang 7:

  • Setelah mengakses laman resmi Prakerja selanjutnya masukkan nama lengkap, alamat e-mail, dan kata sandi
  • Cek e-mail dari Kartu Prakerja dan ikuti petunjuk konfirmasi akun e-mail. Setelah itu, kembali lagi ke situs Prakerja.
  • Masuk ke akun dengan alamat e-mail serta kata sandi yang baru dibuat
  • Masukkan nomor KTP dan tanggal lahir lalu klik “Berikutnya”
  • Isi data diri di form pengisian (nama lengkap, alamat e-mail, alamat tempat tinggal, alamat domisili, pendidikan, status kebekerjaan, foto KTP, dan foto selfie dengan KTP), lalu klik "Berikutnya"
  • Masukkan nomor telepon dan kode OTP yang dikirimkan melalui SMS.
  • Ikuti tes motivasi selama 1 menit Tunggu e-mail pemberitahuan setelah tes selesai dikerjakan.
  • Jika sudah mendapatkan e-mail pemberitahuan kembali ke situs dan gabung ke gelombang pendaftaran.

Baca juga: 6 Bantuan Pemerintah di Tengah Pandemi Corona, dari Kartu Prakerja hingga Pulsa Rp 400.000

Insentif

Peserta yang mengikuti Prakerja pada tahap akhir setelah menyelesaikan pelatihan akan mendapatkan insentif.

Insentif yang akan diterima peserta selain saldo pelatihan juga terdapat dua jenis insentif yakni Insentif sebesar Rp 600.000 yang akan diberikan setiap bulan, selama 4 bulan, ada pula insentif survei senilai Rp 50.000, dan akan ada 3 kali survei.

Untuk bisa memperoleh insentif peserta harus menyelesaikan pelatihan prakerja dibuktikan dengan sudah diterimanya sertifikat.

Baca juga: Tanya-Jawab Kartu Prakerja, dari Syarat hingga Insentif yang Didapatkan

Program Kartu Prakerja masih akan berlangsung beberapa gelombang lagi.

Seperti diberitakan sebelumnya, jika konsisten membuka pendaftaran dengan kuota 800.000 orang pada setiap gelombang, maka target 5,6 juta peserta program Kartu Prakerja akan tercapai dengan empat gelombang pendaftaran lagi.

Sejauh ini, sudah ada 3,08 juta orang yang lolos sebagai peserta program Kartu Prakerja.

Baca juga: Kena PHK, Bisakah Mengajukan Pencairan Dana JHT ke BPJamsostek?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara mendapatkan Kartu Prakerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com