Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Infeksi Ulang Covid-19, Bagaimana Peran Imun pada Paparan Kedua?

Kompas.com - 25/08/2020, 13:45 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang laki-laki berusia 33 tahun di Hong Kong untuk keduakalinya dinyatakan positif Covid-19.

Ia kembali terinfeksi virus corona empat bulan setelah infeksi pertamanya.

Pria ini didiagnosa positif Covid-19 pertama kali pada 26 Maret 2020 dengan gejala ringan. Ia tidak menunjukkan antibodi yang terdeteksi saat terpapar virus pertama kali. 

Kemudian, ia kembali terkonfirmasi positif Covid-19 pada 15 Agustus 2020 setelah melakukan perjalanan ke Spanyol melalui Inggris. 

Menurut para peneliti, ia terpapar virus yang menyebar di Eropa pada bulan Juli dan Agustus.

Sebelumnya, sejumlah kasus yang diduga infeksi ulang telah dilaporkan di berbagai wilayah di dunia, tetapi belum ada satupun yang dikonfirmasi melalui pengujian lebih lanjut.

Para pasien sembuh diketahui membawa fragmen virus selama beberapa waktu, yang dapat memicu hasil uji positif.

Baca juga: Ilmuwan Hong Kong Laporkan Kasus Infeksi Ulang Virus Corona

Peran sistem imun dan re-infeksi

Pada infeksi kedua, pria di Hong Kong tersebut tidak menunjukkan gejala. Kondisi ini diduga menunjukkan bahwa meskipun infeksi pertama tidak mencegah terjadinya infeksi ulang, tetapi sistem imun membantu menahan virus hingga tubuh tidak menunjukkan gejala. 

"Infeksi kedua benar-benar tidak bergejala. Respons imunnya menghalangi penyakit untuk menjadi semakin buruk," kata Ahli Imun di Yale University, Akiko Iwasaki sebagaimana dikutip dari The New York Times, Senin (24/8/2020).

Menurut Dr Iwasaki, kondisi ini adalah sebuah contoh normatif dari bagaimana sistem imun seharusnya bekeja.

Ia mengatakan, orang-orang yang tidak menunjukkan gejala masih mungkin untuk menyebarkan virus ke lainnya.

"Dalam kasus pria itu, infeksi secara alami menciptakan imunitas yang mencegah penyakit, tetapi bukan mencegah infeksi ulang," ujar dia.

Virus corona jenis lain untuk flu biasa memang diketahui dapat menyebabkan infeksi ulang dalam waktu kurang dari satu tahun.

Namun, para ahli berharap bahwa virus corona baru ini berperilaku seperti SARS dan MERS, yang terlihat menghasilkan perlindungan bagi tubuh selama beberapa tahun.

Baca juga: Ahli Sebut Pria Rentan Terinfeksi Corona karena Perilaku Teledor

Berbagai kemungkinan

Para penonton menikmati konser sembari mengenakan masker. Konser tersebut merupakan bentuk penelitian yang dilakukan ilmuwan Jerman untuk mengetahui transmisi Covid-19 dalam kerumunan.Getty Images via BBC Indonesia Para penonton menikmati konser sembari mengenakan masker. Konser tersebut merupakan bentuk penelitian yang dilakukan ilmuwan Jerman untuk mengetahui transmisi Covid-19 dalam kerumunan.
Dr Iwasaki mengatakan, laki-laki yang mengalami infeksi ulang tersebut tidak memiliki antibodi setelah infeksi pertama tetapi menghasilkannya setelah paparan kedua.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com