Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Perkembangan Vaksin di Seluruh Dunia, dari Gunakan Tembakau, Serangga hingga Gorila

Kompas.com - 13/08/2020, 12:31 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Pada Juni, Peneliti China di Akademi Ilmu Kedokteran Militer, Suzhu Abogen Biosciences dan Walvax Biotechnology akan menguji coba vaksin mereka yang diberi nama ARCoV.

Studi pada monyet yang sebelumnya dilakukan disebut berhasil pada vaksin ini.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Ham, Simpanse Pertama di Luar Angkasa

k. Sanofi

Perusahaan farmasi Perancis Sanofi bekerja sama dengan Tanslate Bio.

Pada 23 Juni mereka berencana mengujicoba fase I vaksinnya pada musim gugur.

2. Vaksin vektor viral

Vaksin ini dibuat menggunakan virus untuk mengirim gen virus corona ke dalam sel dan memicu respons imun.

Vaksin yang dibuat dengan metode ini di antaranya dari perusahaan:

a. CanSinoBIO

Perusahaan China CanSino Biologics mengembangkan vaksin berdasarkan adenovirus yang disebut Ad5.

Perusahaan ini bekerja sama dengan Institut Biologi di Akademi Ilmu Kedokteran Militer.

Uji fase 2 menunjukkan vaksin menghasilkan respons imun yang kuat.

Militer China menyetujui pada 25 Juni, selama setahun vaksin digunakan sebagai obat yang dibutuhkan secara khusus.

Pada 9 Agustus, Kementerian Kesehatan Saudi mengumumkan CanSino Biologics akan melakukan uji coba tahap III di Arab Saudi.

Baca juga: Mengenal Kota Sharm el-Sheikh, Bali-nya Mesir

b. Astra Zeneca

Kerja sama Inggris-Swedia melalui Astra Zeneca- Universitas Oxford membuat vaksin dengan didasarkan pada adenovirus simpanse yang disebut ChAdOx1.

Vaksin sekarang dalam uji coba fase 2/3 di Inggris dan India serta uji coba fase 3 di Brasil dan Afrika Selatan.

c. Johnson-Johnson

Perusahaan ini meluncurkan uji coba fase 1/2 pada Juli dan fase III pada September.

d. The Gamaleya Research Institute

Ini merupakan bagian dari Kementerian Kesehatan Rusia.

Tahap I percobaan diluncurkan Juni.

Vaksin sendiri diberi nama Gam-Covid-Vac Luo.

Vaksin ini dibuat dengan mengkombinasikan dua adenovirus Ad5 dan Ad26.

Kemudian 11 Agustus Presiden Putin mengumumkan vaksin diubah namanya menjadi Sputnik V sebelum uji coba fase 3 dilakukan.

Baca juga: WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Akan Tersedia Sebelum Akhir 2021

e. ReiThera

Perusahaan bioteknologi Italia ReiThera mengembangkan vaksin yang disebut GRAd-CoV-2 yang didasarkan pada adenovirus yang menginfeksi gorila.

Perusahaan ini bekerja sama dengan Lazzaro Spallanzani National Intitute for Infection Diseases di Roma.

Uji tahap I dilakukan akhir Juli.

f. Novartis

Perusahaan Swiss Novartis akan memproduksi vaksin berdasar pengobatan terapi gen yang dikembangkan Rumah Sakit Mata dan Telinga Massachusetts.

Uji coba fase I dimulai akhir 2020.

Baca juga: Saat Ratusan Orang Meninggal karena Salah Informasi Covid-19...

g. Merck

Perusahaan Amerika, Merck mengumumkan pada Mei mengembangkan vaksin dari virus stomatitis vesikuler, cara yang pernah berhasil digunakan untuk membuat vaksin Ebola.

Perusahaan sendiri bekerjasama dengan IAVI.

Vaksin ini tak seperti vaksin lain, karena dapat dikonsumsi secara oral.

h. Vaxart

Vaxart tengah menyiapkan vaksin berupa tablet oral yang mengandung adenovirus berisi gen virus corona.

Saat ini mereka tengah menyiapkan uji coba fase I.

Baca juga: Klaim Obat Covid-19 Hadi Pranoto, dari Disebut Hoaks hingga Pembodohan

3. Vaksin berbasis protein

Ilustrasi vaksin coronaShutterstock Ilustrasi vaksin corona

Vaksin ini menggunakan protein virus corona atau fragmen protein untuk memicu respons imun.

Beberapa perusahaan yang menggunakan cara ini yakni:

a. Anhui Zhifei Longcom

Pada Juli, perusahaan China Anhui Zhifei Longcom memulai uji coba tahap 2.

Perusahaan sendiri bermitra dengan Akademi Ilmu Kedokteran China.

b. Novavax

Perusahaan ini berbasis di Maryland dan membuat vaksin dengan menempelkan protein ke partikel mikroskopis.

Pada 4 Agustus Novavax mengumumkan hasil yang menjanjikan pada studi pendahuluan yang dilakukan pada monyet dan manusia.

Uji tahap 3 akan dimulai pada Oktober nanti.

Baca juga: Berikut 4 RS yang Sempat Ditutup karena Tenaga Medisnya Terpapar Covid-19

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com