Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Nitrogen Oksida, Gas yang Muncul pada Ledakan di Lebanon

Kompas.com - 06/08/2020, 17:50 WIB
Retia Kartika Dewi,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang ahli kimia dari sekolah Forensic, Environmental and Analytical Chemistry di Flinders University, Australia, Stewart Walker, mengungkap munculnya gas nitrogen oksida dalam ledakan yang terjadi di Kota Beirut, Lebanon.

Dilansir Reuters, Rabu (5/8/2020), ia menyebut nitrogen oksida ini muncul dari amonium nitrat yang terbakar.

Diketahui, ledakan di Lebanon yang menewaskan setidaknya 135 orang dan melukai 5.000 orang diduga berasal dari 2.750 ton amonium nitrat yang tersimpan di dalam sebuah gudang di kawasan pelabuhan selama enam tahun lamanya.

Walker mengatakan keberadaan nitrogen oksida dapat dilihat dari video ledakan di Lebanon pada Selasa (4/8/2020) yang tersebar di media sosial.

"Rekaman video dari insiden tersebut menunjukkan asap putih-abu-abu yang diikuti dengan ledakan yang melepaskan awan asap besar berwarna merah kecokelatan dan 'awan jamur' putih besar," ujar Walker.

"Hal ini menujukkan bahwa gas yang dilepaskan adalah uap amonium nitrat putih, nitrogen oksida merah atau cokelat dan air," lanjut dia.

Baca juga: Ledakan di Lebanon akibat Amonium Nitrat, Apa Dampaknya bagi Kesehatan?

Lantas, apa itu nitrogen oksida dan apa saja dampaknya bagi manusia?

Dilansir Healthline, 28 Agustus 2018, nitrogen oksida adalah zat yang tidak berwarna dan tidak berbau.

Gas itu sering juga disebut dengan gas tertawa, karena saat terhirup gas dapat memperlambat waktu reaksi tubuh, kemudian menghasilkan perasaan tenang dan gembira.

Nitrogen oksida dapat digunakan untuk mengobati nyeri. Zat ini juga berfungsi sebagai obat penenang ringan.

Oleh karena itu, nitrogen oksida terkadang digunakan oleh dokter gigi sebelum melakukan tindakan untuk menimbulkan relaksasi dan mengurangi kecemasan.

Tubuh orang yang menghirup gas ini umumnya akan bereaksi. Di antaranya demam, gatal-gatal, napas pendek, hingga sulit bernapas.

Baca juga: Ledakan Lebanon, Bagaimana Amonium Nitrat Sampai ke Pelabuhan Beirut?

Potensi efek samping

Tangkapan rekaman video memperlihatkan jamur raksasa terbentuk dalam ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon, pada 4 Agustus 2020. Setidaknya 73 orang tewas dalam insiden tersebut dengan ribuan lainnya terluka.Screengrab from YouTube Tangkapan rekaman video memperlihatkan jamur raksasa terbentuk dalam ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon, pada 4 Agustus 2020. Setidaknya 73 orang tewas dalam insiden tersebut dengan ribuan lainnya terluka.

Efek samping menghirup gas nitrogen oksida juga dapat dirasakan sebagian orang, meski banyak orang tidak mengalami reaksi merugikan atau komplikasi sama sekali.

Orang yang merasakan efek samping biasanya dikarenakan menghirup nitrogen oksida terlalu banyak atau terlalu cepat dalam menghirup gas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com