Adapun, efek samping jangka pendek yang terjadi antara lain keringat berlebih, badan gemetar, mual, muntah, pusing, dan kelelahan.
Pada kasus tertentu, orang juga mengalami halusinasi atau distorsi suara setelah menghirup gas nitrogen oksida.
Baca juga: Ledakan Lebanon dan Update Terkininya...
Gas nitrogen oksida diketahui tidak memiliki efek samping pada jangka panjang. Namun, penyalahgunaan nitrogen oksida atau paparan jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang.
Paparan gas itu dalam jangka panjang dapat menyebabkan kekurangan vitamin B-12 atau anemia.
Kekurangan vitamin B-12 yang parah dapat menyebabkan kesemutan atau mati rasa pada jari tangan, kaki, dan anggota tubuh lain, hingga kerusakan saraf.
Baca juga: Foto Pelabuhan Beirut Lebanon Sebelum dan Sesudah Ledakan
Sementara itu, menurut American Lung Association sebagaimana dikutip dari Newsweek, efek paparan nitrogen oksida yakni dapat menimbulkan peradangan pada saluran udara paru-paru.
Di antaranya adalah batuk, mengi (suara siulan bernada tinggi yang muncul saat bernapas), berkurangnya fungsi paru-paru, hingga serangan asma.
Gas ini juga dikaitkan dengan masalah kardiovaskular, berat badan rendah pada bayi yang baru lahir dan risiko kematian dini.
Meski digunakan dalam dunia medis, seperti dilansir Healthline, ada risiko overdosis yang dapat ditimbulkan oleh gas nitrogen oksida.
Gejala overdosis yang bisa terjadi antara lain:
Baca juga: Ledakan di Lebanon dan Duka Dunia
Selain itu, kerusakan otak juga mungkin terjadi ketika seseorang menerima nitrogen oksida dalam jumlah besar tanpa oksigen yang cukup.
Jika tidak ditangani, overdosis nitrogen oksida dapat menyebabkan koma hingga kematian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.