Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kasus Corona di Filipina Melonjak Drastis? Berikut Datanya...

Kompas.com - 05/08/2020, 18:35 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

"Petugas kesehatan kami kelelahan dengan jumlah pasien yang tampaknya tak berujung dan terus berdatangan ke rumah sakit kami," kata Ketua Asosiasi Dokter Filipina Jose Santiago dalam surat terbukanya kepada Duterte.

"Kami kalah dalam pertarungan melawan Covid-19 dan kami perlu menyusun rencana aksi yang terkonsolidasi dan pasti," sambungnya.

Mereka memohon kepada presiden Duterte untuk memberlakukan kembali penguncian, sehingga memberi waktu istirahat kepada petugas kesehatan.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik 5 Kali Lipat sejak Juni, Filipina Lockdown Lagi dan Kurung 27 Juta Orang

Menurut mereka, pelonggaran memicu salah persepsi publik bahwa pandemi virus corona di Filipina semakin membaik.

Para dokter mengaku khawatir jika kasus Covid-19 di negara itu mungkin akan semakin memburuk seperti di Amerika Serikat.

"Penurunan kepatuhan secara progresif akan mendorong kita ke tepi jurang untuk menjadi Kota New York berikutnya, ketika rumah sakit tak mampu lagi menampung pasien," kata dia.

Salah satu rumah sakit umum terbesar di Manila mengatakan, mereka telah menyaksikan empat hingga enam pasien meninggal saat baru datang, setiap harinya.

Sebagian besar dari mereka telah ditolak di beberapa rumah sakit, dikutip dari Straits Times, Sabtu (1/8/2020).

Dalam surat itu juga disebutkan bahwa banyak dari profesional kesehatan mengundurkan diri karena ketakutan, kelelahan, dan kondisi kerja yang buruk.

Lebih dari 5.000 pekerja medis telah terinfeksi Covid-19, termasuk 500 dalam sepekan terakhir. Sebanyak 38 di antaranya meninggal dunia.

Terkait upaya penanganan kasus, mereka menyebut Kementerian Kesehatan telah gagal dalam melakukan pelacakan kontak yang benar serta kurangnya transportasi dan prosedur keselamatan kerja.

Baca juga: Update Covid-19 di ASEAN: Total 6.005 Korban Meninggal, Indonesia dan Filipina Waspada

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com