Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hancurkan Lumbung Pangan, Ledakan di Lebanon Berpotensi Sebabkan Kelaparan

Kompas.com - 05/08/2020, 16:30 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ledakan besar di pelabuhan Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020) menewaskan lebih dari 100 orang dan mengakibatkan ribuan orang lainnya luka-luka.

Peristiwa ini semakin memperburuk krisis yang telah terjadi di negara tersebut seperti kelaparan.

Ledakan besar yang menghantam ibu kota Lebanon ini meratakan sebagian besar wilayah pelabuhan dan menimbulkan gelombang kejut yang menghancurkan bangunan-bangunan di kota ini.

Rumah sakit-rumah sakit di Beirut melaporkan bahwa mereka tidak dapat merawat korban lebih banyak lagi karena ratusan tempat tidur (bed) telah penuh terisi pasien setelah peristiwa tersebut.

Pihak berwenang memperkirakan bahwa jumlah total orang yang meninggal akibat ledakan ini dapat terus meningkat karena proses pencarian korban masih terus dilakukan.

Baca juga: Bagaimana Cara Amonium Nitrat Dapat Menciptakan Ledakan di Lebanon?

Krisis pangan di Lebanon

Meskipun fokus saat ini adalah jumlah korban yang disebabkan dari ledakan, tetapi muncul perhatian lain tentang dampak bencana terhadap keamanan pangan.

Melansir ABC, Rabu (5/8/2020), Minggu lalu, Save The Children baru saja melaporkan ada setengah juta anak-anak yang kelaparan di Beirut dengan banyaknya keluarga di Lebanon yang kehilangan pendapatan di tengah pandemi virus corona.

Survei World Food Program bulan lalu menunjukkan bahwa dua pertiga rumah tangga di Lebanon menghadapi kehilangan pendapatan selama krisis.

Satu dari lima keluarga di Lebanon melewatkan makan atau tidak makan sepanjang hari. Sementara, 50 persen warga Lebanon mengaku khawatir tidak lagi memiliki uang yang cukup untuk makan. 

Mengutip keterangan di laman Save The Children, di wilayah Beirut, setidaknya 910.000 orang, termasuk 564.000 anak-anak tidak memiliki uang untuk membeli kebutuhan pokok. 

Baca juga: Pasca-ledakan Lebanon, Presiden Aoun Serukan Masa Darurat 2 Pekan

Sejak September tahun lalu, harga untuk bahan-bahan kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal memang telah mengalami lonjakan sebesar 169 persen.

Sementara, pengagguran meningkat sebanyak 35 persen di sektor formal, hingga 45 persen di sektor informal. 

Kemudian, inflasi juga menurunkan daya beli keluarga yang anjlok sebesar 85 persen. 

Menghancurkan cadangan makanan nasional

Sebagaimana diketahui, ledakan kemarin malam menghancurkan pelabuhan terbesar di negara tersebut, termasuk silo yang menjadi penyimpanan cadangan gandum nasional.

Lebanon mengimpor hingga 80 persen kebutuhan pangannya, terutama gandum lunak yang diimpor untuk membuat roti pipih Arab.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com