Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Kasus Corona di Filipina Melonjak Drastis? Berikut Datanya...

KOMPAS.com - Ibu kota Filipina, Manila dan provinsi-provinsi di sekitarnya kembali berada dalam penguncian (lockdown) yang ketat selama dua minggu.

Langkah ini diambil untuk menahan kasus yang meningkat sejak pembatasan dilonggarkan pada Juni lalu.

Berdasarkan data dari Worldometer, Rabu (5/8/2020) hari ini Filipina mencatat tambahan 3.462 kasus baru. Penambahan kasus baru juga diikuti dengan tambahan sembilan korban meninggal.

Sampai saat ini, total kasus positif Covid-19 di Filipina telah mencapai 115.980 kasus, dengan korban meninggal dunia mencapai 2.123 orang.

Sebelumnya, pada Selasa (4/8/2020) negara itu mencatatkan lonjakan kasus harian tertinggi yang pernah terjadi di Asia Tenggara, yakni sebesar 6.352 kasus.

Lonjakan kasus itu dilaporkan hanya berselang dua hari sejak pemerintah Filipina mengumumkan pemberlakuan "Karantina Masyarakat yang Dimodifikasi" pada Minggu (2/8/2020) malam.

Kebijakan tersebut diberlakukan di Metro Manila dan provinsi-provinsi di sekitarnya seperti Laguna, Cavite, Rizal, dan Bulacan. Status karantina ini akan diberlakukan hingga 18 Agustus mendatang.

887 klaster kasus

Melansir The Guardian, Sabtu (1/8/2020) Filipina memberlakukan salah satu penguncian terpanjang dan paling ketat di wilayah Asia Tenggara.

Namun, para dokter mengatakan deteksi, isolasi, dan pelacakan kontak yang buruk telah gagal membendung penyebaran penyakit ini.

Sejak penguncian dilonggarkan, dilaporkan terjadi kemunculan wabah di lokasi konstruksi dan pabrik industri.

Sementara itu, melansir Rappler, Rabu (5/8/2020) Kementerian Kesehatan Filipina pada Senin lalu menyatakan bahwa mereka saat ini sedang mengawasi 887 klaster kasus yang tersebar secara nasional, 315 di antaranya berada di Metro Manila.

Para peneliti di negara itu memperkirakan, bahkan jika penguncian yang berlaku diterapkan secara ketat dan efektif, angka kasus secara nasional dapat mencapai 150.000 kasus pada akhir Agustus mendatang.

Dalam dua minggu ke depan, pemerintah akan menerapkan strategi barunya melawan virus corona. Wakil Menteri Kesehatan Maria Rosario Vergeire mengatakan, strategi baru ini akan membuat masyarakat merasakan kehadiran Kementerian Kesehatan di tingkat lokal.

Seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (4/8/2020) para dokter di Filipina telah mengibarkan bendera putih dalam perang menghadapi pandemi virus corona. Mereka kelelahan dan kewalahan karena pasien yang terus bertambah.

"Petugas kesehatan kami kelelahan dengan jumlah pasien yang tampaknya tak berujung dan terus berdatangan ke rumah sakit kami," kata Ketua Asosiasi Dokter Filipina Jose Santiago dalam surat terbukanya kepada Duterte.

"Kami kalah dalam pertarungan melawan Covid-19 dan kami perlu menyusun rencana aksi yang terkonsolidasi dan pasti," sambungnya.

Mereka memohon kepada presiden Duterte untuk memberlakukan kembali penguncian, sehingga memberi waktu istirahat kepada petugas kesehatan.

Menurut mereka, pelonggaran memicu salah persepsi publik bahwa pandemi virus corona di Filipina semakin membaik.

Para dokter mengaku khawatir jika kasus Covid-19 di negara itu mungkin akan semakin memburuk seperti di Amerika Serikat.

"Penurunan kepatuhan secara progresif akan mendorong kita ke tepi jurang untuk menjadi Kota New York berikutnya, ketika rumah sakit tak mampu lagi menampung pasien," kata dia.

Salah satu rumah sakit umum terbesar di Manila mengatakan, mereka telah menyaksikan empat hingga enam pasien meninggal saat baru datang, setiap harinya.

Sebagian besar dari mereka telah ditolak di beberapa rumah sakit, dikutip dari Straits Times, Sabtu (1/8/2020).

Dalam surat itu juga disebutkan bahwa banyak dari profesional kesehatan mengundurkan diri karena ketakutan, kelelahan, dan kondisi kerja yang buruk.

Lebih dari 5.000 pekerja medis telah terinfeksi Covid-19, termasuk 500 dalam sepekan terakhir. Sebanyak 38 di antaranya meninggal dunia.

Terkait upaya penanganan kasus, mereka menyebut Kementerian Kesehatan telah gagal dalam melakukan pelacakan kontak yang benar serta kurangnya transportasi dan prosedur keselamatan kerja.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/05/183500765/mengapa-kasus-corona-di-filipina-melonjak-drastis-berikut-datanya-

Terkini Lainnya

Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Tren
Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Tren
Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Tren
Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Tren
7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

Tren
Batal Menggagas Benaromologi

Batal Menggagas Benaromologi

Tren
Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Tren
Disebut Hewan Pemalas, Berikut Beberapa Fakta Unik tentang Kungkang atau Sloth

Disebut Hewan Pemalas, Berikut Beberapa Fakta Unik tentang Kungkang atau Sloth

Tren
Ramai soal Aturan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Penjelasan Menkop-UKM

Ramai soal Aturan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Penjelasan Menkop-UKM

Tren
Ramai soal Mahasiswi Undip Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Mundur Usai Diungkap Warganet

Ramai soal Mahasiswi Undip Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Mundur Usai Diungkap Warganet

Tren
Head to Head Indonesia vs Irak, Tim Garuda Terakhir Menang pada Tahun 2000

Head to Head Indonesia vs Irak, Tim Garuda Terakhir Menang pada Tahun 2000

Tren
Sejarah Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia Piala Thomas dan Piala Uber, Apa Bedanya?

Sejarah Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia Piala Thomas dan Piala Uber, Apa Bedanya?

Tren
Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku 1 Mei 2024

Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku 1 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke