Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kodak Banting Setir, Dulu Bikin Kamera Kini Bikin Obat

Kompas.com - 04/08/2020, 14:26 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat mengenal Kodak sebagai salah satu mereka ternama untuk produk-produk kamera dan produk lain di bidang fotografi.

Namun saat ini, Kodak diketahui membuka lini bisnis lain di bidang yang tidak berhubungan dengan bidang yang digeluti sebelumnya, usaha baru itu adalah usaha farmasi.

Dikutip dari GMP News, (4/8/2020) sebuah portal berita khusus industri farmasi, Presiden Donald Trump meminta Ketua Development Finance Corporation (DFC), Adam Boehler menandatangani surat untuk memberi pinjaman sebesar 765 juta dollar Amerika pada Eastman Kodak Company (Kodak).

Melansir BBC, (29/7/2020) pemerintah AS mengatakan pinjaman tersebut diberikan juga bertujuan ingin mengurangi ketergantungan pada negara asing untuk pasokan medis.

Setelah adanya pinjaman itu, saham Kodak melonjak lebih dari 60 pada hari Selasa setelah pengumuman.

Baca juga: Jokowi Pesan Obat Virus Corona, Ini Profil Fujifilm Toyama Produsen Avigan

Pinjaman ini diberikan untuk mendukung peluncuran cabang baru perusahaan yang akan memproduksi beberapa produk farmasi penting bernama Kodak Pharmaceuticals.

Proyek ini menjadi yang pertama sejak otoritas baru yang didelegasikan Presiden Donald Trump memungkinkan DFC dan Departemen Pertahanan AS berkolaborasi menangani Covid-19 di bawah UU Produksi Pertahanan (DPA) dibuat.

"Kodak bangga turut memperkuat kemandirian Amerika dalam memproduksi bahan-bahan farmasi utama yang dibutuhkan untuk menjaga keamananan masyarakat kita," kata Pimpinan Eksekutif Kodak Jim Continenza.

"Dengan memanfaatkan infrastruktur kami yang luas, keahlian dalam pembuatan bahan kimia, warisan inovasi dan kualitas, Kodak akan memainkan peran penting dalam mengembalikan rantai pasokan farmasi Amerika yang andal," lanjutnya.

Produk farmasi yang sangat dibutuhkan

Produk-produk farmasi yang akan dihasilkan adalah komponen farmasi yang stoknya secara nasional sudah menipis alias sangat dibutuhkan, berdasarkan klasifikasi dari Badan Makanan dan Obat-obatan AS (FDA).

Data menunjukkan, masyarakat AS mengonsumsi sekitar 40 persen komponen yang memproduksi farmasi generik global, namun negara tersebut hanya memproduksi 10 persen di antaranya.

Baca juga: Ini Rencana Cadangan jika Tidak Ada Vaksin Corona Tahun Depan

Pinjaman yang diberikan kepada Kodak diharapkan dapat mempercepat proses pemasaran produk, karena digunakan sebagai biaya awal yang diperlukan untuk memperluas fasilitas perusahaan yang terletak di New York dan Minnesota.

Ilustrasi KodakMitch Hutchinson / Shutterstock.com Ilustrasi Kodak

Termasuk di dalamnya menggabungkan manufaktur berkelanjutan dan kemampuan dengan teknologi canggih.

Nantinya, jika Kodak Pharmaceuticals sudah beroperasi secara penuh, ia akan memproduksi hingga 25 persen bahan farmasi aktif secara global, baik untuk farmasi generik non-biologis dan non-antibakteri.

Selain itu, juga akan menciptakan 360-1.200 pekerjaan baru, baik secara langsung di perusahaan maupun di luar itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com