Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Wisatawan Berkumpul di Pantai Bournemouth Inggris Bulan Lalu...

Kompas.com - 28/07/2020, 12:29 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Keramaian lain

Bournemouth bukan satu-satunya yang ramai akan pengunjung.

Daerah wisata lain juga mengalami hal tersebut yang menimbulkan kekhawatiran juga, virus akan muncul

Untuk melihat apakah daerah-daerah populer mengalami lonjakan, BBC memantau 20 tempat liburan yang pengunjungnya juga melonjak.

Hasil dari pantau BBC untuk kasus virus corona di wilayah itu adalah:

  • Tingkat kasus virus corona mingguan turun atau tetap sama di 13 wilayah
  • Dari ke 20 tempat, Isle of Weight tak memiliki data untuk minggu tersebut.
  • Adapun kasus meningkat di wilayah lain, meski demikian hampir semua wilayah memiliki tingkat yang jauh di bawah tingkat kasus nasional di Inggris yakni sekitar 6,5 per 100.000 orang.
  • Hanya wilayah Cumbria yang memiliki tingkat kasus yang lebih tinggi yakni 10,4 kasus per 100.000 orang dimana akhir minggu ketiga bulan Juni, tingkat kasus memang sudah 5,8 kasus per 100.000 orang.

Kegiatan luar ruangan

Fakta bahwa banyak daerah wisata menawarkan kegiatan luar ruangan seperti pantai, hiking merupakan suatu keuntungan tersendiri.

"Kegiatan luar diketahui lebih aman. Ini adalah salah satu dari sedikit fakta tentang Covid-19 yang secara universal disetujui," kata Prof Keith Neil, seorang profesor penyakit menular di Universitas Nottingham.

Baca juga: Lewati 100.000 Kasus, Ini 10 Provinsi dengan Infeksi Virus Corona Terbanyak

Akan tetapi Neil juga menebut, itu juga tergantung pada kepadatan populasi wilayah.

Kepadatan populasi dianggap berpengaruh terhadap penyebaran virus dimana semakin kecil kepadatannya maka semakin kecil pula penyebarannya.

"Daerah pedesaan telah menunjukkan tingkat penyakit yang jauh lebih rendah. Kepadatan populasi mungkin merupakan faktor dan juga ada lebih sedikit orang untuk bergaul. Dari pengalaman saya yang terbatas di Derby dan Derbyshire, jarak sosial lebih banyak ditaati di desa daripada di kota," kata Neil.

Meski demikian menurut Prof Linda Bauld, Ahli Kesehatan Masyarakat di Universitas Edinburg, ini tak berarti tempat-tempat yang kini tak memiliki kasus berarti di masa depan tak akan terpengaruh.

"Risiko terbesar adalah jika kasus naik secara umum di seluruh negeri sementara lebih banyak orang berkumpul di daerah-daerah itu. Jika itu terjadi, khususnya di dalam ruangan, risikonya lebih tinggi. Daerah (wisata) tidak berati akan bebas dari itu," kata dia. 

Menurutnya, untuk berbagai kegiatan daerah wisata di luar ruangan seperti pub, dan restoran di kota-kota resor bisa sangat berisiko.

Sepanjang pandemi, sebagian besar kawasan ramai wisatawan telah menunjukkan kasus yang lebih sedikit yakni Somerset, Torbay, Devon, Dorset, Cornwall dan Bournemouth, Christchurch dan Poole yang berada di 10 terbawah kasus keseluruhan virus.

Akan tetapi daerah-daerah wisata berkelas seperti Blackpool, Manchester, Liverpool dan York yang cenderung lebih besar dan lebih padat penduduknya cenderung lebih besar. 

Apabila melihat data Worldometers, sebulan lalu pada 25 Juni, jumlah kasus infeksi virus corona di Inggris berjumlah 279.019 kasus. Sehingga dalam waktu satu bulan setidaknya ada 20.000 kasus infeksi virus corona di Inggris. 

Baca juga: Kasus Virus Corona di Indonesia Lewati 100.000, Puncak Pandemi Sulit Diprediksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com