Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pendaki, Kenali Gejala Paradoxical Undressing

Kompas.com - 27/07/2020, 10:35 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Dalam sebuah penelitian tahun 1995 yang diterbitkan International Journal of Legal Medicine, peneliti Jerman menggambarkan korban hipotermia ini berada pada posisi yang mengindikasikan mekanisme perlindungan akhir dengan bersembunyi.

Tingkah laku aneh lainnya yang ditunjukkan oleh penderita hipotermia yang parah juga dikenal sebagai paradoxical undressing.

Perilaku ini seringkali terjadi sebelum "terminal burrowing", yang dipicu oleh tahap akhir hipotermia yang menghasilkan perilaku primitif mengubur diri sebagai perlindungan, sebagaimana hewan yang melakukan hibernasi. 

Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Raung Terbakar, 13 Pendaki Berhasil Dievakuasi

Gejala paradoxical undressing

Paradoxical undressing menggambarkan orang-orang yang mengalami hipotermia parah.

Mereka yang mengalami ini justru melepas sebagian atau seluruh bajunya meskipun sebenarnya mereka kedinginan.

Melansir Medical News Today, perilaku ini mengakibatkan korban menjadi kehilangan panas tubuh lebih banyak dan dapat berdampak fatal.

Kondisi ini dapat terjadi dalam fase akhir hipotermia, yaitu saat mereka mengalami disorientasi, kebingungan, hingga agresif.

Meskipun penelitian tentang situasi ini masih sedikit, bukti kasus menunjukkan bahwa sekitar 20-50 persen kematian akibat hipotermia disebabkan oleh paradoxical undressing ini.

Saat seseorang mengalami paradoxical undressing, mereka cenderung tidak merasa kedinginan lagi dan justru kepanasan meski cuaca sedang dingin-dinginnya.

Hal ini disebabkan oleh persepsi hipotalamus terkait rasa dingin menjadi kacau.

Seharusnya, hipotalamus mengirimkan sinyal kepada kesadaran bahwa tubuh membutuhkan kehangatan, tetapi yang terjadi justru sebaliknya.

Orang yang mengalami paradoxical undressing akan merasa gerah dan mencoba mendinginkan tubuhnya. Salah satunya adalah dengan membuka pakaian yang dikenakan.

Baca juga: Kisah Pendaki yang Selamat Setelah 40 Jam Terjatuh dan Alami Patah Tulang

Penanganan

Melansir Kompas, 9 Juli 2020, Staf Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Dr dr Em Yunir mengimbau para pendaki atau pihak yang menemukan orang dengan paradoxical undressing agar tidak panik.

"Langsung dibungkus orangnya, bikin api unggun, pindahkan dia ke tempat yang hangat," kata Yunir.

Hal ini perlu dilakukan untuk menormalkan kembali thermostat tubuh yang sempat mengalami gangguan saat kedinginan atau merasakan hipotermia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com