Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Bandara Bintang Laut Terbaru di China, Seperti Apa Konsepnya?

Kompas.com - 27/07/2020, 09:06 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Lima tahun pengerjaan

Sebelumnya, proses pembangunan bandara seluas 3.066 hektar ini memakan waktu selama kurang lebih lima tahun dan menelan biaya sebesar 5,8 miliar dollar Amerika atau setara Rp 84,7 triliun.

Mengetahui luas areanya, dapat dipahami bahwa desain unik bandara ini ternyata juga mampu mengurangi jarak berjalan antara titik check-in utama dan gerbang terminal terjauh menjadi tidak lebih dari 550 meter.

Ini akan menjadi bandara kelas 4F yang pertama di kota ini dan mampu mengakomodasi pesawat komersial terbesar di dunia, seperti A380 dan Boeing 787.

Baca juga: Polemik Boeing: Pesawat Jatuh, Penyangkalan CEO, dan Kelalaian Produksi

Dengan begitu, tidak berlebihan jika bandara yang akan menjadi bandara terbesar di Provinsi Shandong ini disebut menjadi pusat transportasi baru di kawasan Asia Timur Laut.

Terletak 39 kilometer dari pusat kota Qingdao, Qingdao Jiaodong International Airport mampu melayani 60 juta penumpang dan siap menggantikan bandara lama, Qingdao Liuting.

Bandara lama yang juga merupakan bandara tersibuk ke-17 di China, tercatat bisa menampung 20 juta penumpang di tahun 2016.

Baca juga: Ramai Inspeksi Boeing 737, Mengapa Pesawat Bisa Mengalami Keretakan?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com