Dihubungi terpisah, pakar epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Bayu Satria Wiratama juga mengatakan hal senada.
"Hampir di semua negara tidak dibakar. Kecuali kebudayaannya mewajibkan," ujarnya pada Kompas.com, Jumat (24/7/2020).
Dia mengatakan, menurut panduan yang dikeluarkan WHO, penanganan jenazah pasien Covid-19 yang terpenting adalah memastikan jenazah terlapisi dengan baik.
Dengan hal itu tidak ada cairan yang keluar dari tubuh dan meminimalisir kontak.
"Tidak harus dibakar, menurut panduan WHO, bisa dikebumikan seperti biasa dan lebih ke kebudayaan setempat," katanya.
Baca juga: Ramai soal Penolakan Jenazah Covid-19, Dokter: Pasien Meninggal, Virus Pun Mati