Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG, Agus Budi Santoso menjelaskan, dalam memantau gunung berapi prinsipnya yakni memantau proses migrasi magma menuju permukaan.
"Ada penambahan massa di dalam tubuh gunung, itu kita deteksi dengan berbagai metode-metode pemantauan," ungkap dia.
Dalam hal ini, pihaknya menggunakan tiga metode yakni metode seismik, deformasi, dan geokimia.
Baca juga: Jadi Trending Topic, Berikut Catatan Erupsi Merapi di 2020
Mengenai metode deformasi, Agus menjelaskan, pendekatannya melihat perubahan bentuk dari gunung berapi meski dalam skala yang kecil sekali.
"Jadi itu diukur salah satunya dengan menggunakan alat yang namanya EDM. Alat itu bisa mengukur jika gunung itu merekah," ungkap Agus.
"Sebenarnya, penggembungan ini adalah gejala yang normal. Sebelum magma keluar, itu biasanya gunungnya merekah sedikit," imbuhnya.
Baca juga: Sampai Kapan Merapi Akan Terus Erupsi?