Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Manusia Suka Mengikuti Tren? Ini Penjelasan Secara Psikologi

Kompas.com - 04/07/2020, 12:13 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat dunia termasuk di Indonesia saat ini tengah banyak mengikuti tren bersepeda di masa pandemi Covid-19.

Bersepeda dianggap bisa menjadi kegiatan menyenangkan dan menyehatkan badan.

Saking maraknya orang ingin bersepeda, banyak dari masyarakat yang rela antri di toko sepeda dan membuat pihak toko kewalahan memenuhi tingginya permintaan.

Lalu pertanyaanya, kenapa manusia mudah mengikuti tren?

Dikutip dari Psychology Today, hal ini dikarenakan psikologi sosial di mana manusia berpikir tentang sesuatu, lalu mempengaruhi orang lain, dan kehidupannya sangat berkaitan erat antar satu sama lain.

Penelitian menyebutkan, ternyata seorang individu tidak memiliki kendali atas pikiran dan perilaku seperti yang dia pikirkan.

Baca juga: 8 Ciri-ciri Orang Kreatif Menurut Psikologi Positif

Dampak hidup dalam kelompok

Dalam penelitian yang dilakukan psikolog Perancis Serge Moscovici dan Marisa Zavalloni, seseorang akan menunjukkan sikapnya terhadap suatu hal lebih lantang jika menemukan orang lain juga menunjukkan sikap yang sama.

Sehingga jika mendapat penguatan dari orang lain, ia bisa lebih yakin dengan apa yang dipikirkan sebelumnya.

Misalnya, seseorang ingin membeli ponsel bermerek seri terbaru hanya karena ingin. Kemudian ia bertemu dengan temannya yang juga ingin membeli ponsel yang sama.

Ketika terjadi komunikasi di antara keduanya, ada pertukaran informasi di sana. Misalnya, pendapat tentang ponsel, kelebihan yang dimiliki, mengapa harus membeli, dan sebagainya.

Secara psikologis, itu menambah keyakinan satu sama lain untuk merealisasikan keinginannya.

Baca juga: Ahli Psikologi Politik: Kondisi Psikologis Pengaruhi Penanganan Covid-19

Mungkin, jika ia tidak bertemu dengan orang lain yang juga memiliki keinginan yang sama, ia tidak jadi membeli ponsel itu. Apalagi, jika ia bertemu dengan orang yang memiliki pikiran bertolak belakang dengannya. 

Selain itu, semakin banyak orang yang melakukannya, semakin populer sifat atau gagasan itu, maka akan semakin meyakinkan seseorang bahwa hal yang sama baik untuk diikuti dan dilakukan.

Alasan kedua mengapa orang lain sangat berpengaruh terhadap seseorang kembali lagi pada hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup.

Misalnya manusia purba yang berhasil bertahan hidup dengan membentuk kelompok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com