Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Booming di Seluruh Dunia karena Corona, Ini Tren Penjualan Sepeda Saat Ini

Kompas.com - 27/06/2020, 15:45 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sumber BBC,LA Times

KOMPAS.com - Bersepeda menjadi salah satu pilihan olahraga dan transportasi paling diminati sejak pandemi Covid-19 mewabah di seluruh dunia.

Kekhawatiran tertular virus corona pada saat berada di transportasi umum telah meningkatkan penggunaan sepeda untuk berangkat ke tempat kerja.

Tidak hanya untuk aktivitas sehari-hari, penggunaan sepeda untuk memulai hobi gowes membuat tren penjualan sepeda melonjak di banyak negara. 

Melansir BBC, di Inggris sejumlah toko sepeda mengalami lonjakan penjualan sebagai akibat dari adanya lockdown dan naiknya minat warga Inggris untuk berolahraga.

Beberapa toko sepeda bahkan harus berjuang untuk memenuhi permintaan pembeli.

Broadribb Cycles di Bicester biasanya menjual 20-30 sepeda per minggu. Stuart Taylor, manajer toko tersebut mengatakan toko itu saat ini menjual 50 sepeda setiap hari, selain itu ada pula peningkatan pada layanan servis sepeda.

Di bengkel sepeda Lunar Cycles di London utara, mekanik bengkel itu juga mengatakan bahwa perdagangan sepeda sedang melonjak.

"Industri sepeda mengalami booming. Orang-orang berkata 'Saya kembali naik sepeda setelah terakhir melakukannya 15 atau 20 tahun yang lalu'," kata Andrew Hassard dari Mango Bikes di Ballyclare, Irlandia Utara.

Baca juga: Curhat Pembuat Sepeda Kreuz, Banjir Order Sampai Takut Pegang HP

Toko kehabisan stok

Selain di Inggris, lonjakan penjualan sepeda juga terjadi di Amerika Serikat (AS).

Melansir LA Times menurut survei mingguan yang dilakukan PeopleForBikes terhadap 932 orang dewasa AS, 9 persen orang dewasa Amerika mengatakan mereka kembali mengendarai sepeda karena pandemi.

Mayoritas pesepeda juga mengatakan mereka akan terus naik sepeda bahkan setelah kebijakan stay at home dihapus.

Rainer Zaechlin, pemilik Menlo Velo, toko sepeda kecil di sepanjang El Camino, mengatakan dalam 25 tahun dia bekerja mengelola toko, dia tidak pernah merasa sesibuk sekarang.

Ia juga menambahkan bahwa daftar tunggu untuk servis standar yang biasanya tidak lebih dari satu atau dua hari, kini harus menunggu empat minggu lebih akibat meningkatnya permintaan.

Selain itu, sepeda yang tersedia, terutama yang harganya kurang dari 1.500 dollar AS, mengalami kekurangan pasokan.

"Ini gila. Kami tidak punya stok lagi," kata Zaechlin.

Baca juga: Kemenhub: Sepeda Harus Diatur!

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com