Bergami meyakini, makhluk-makhluk kecil itu pasti telah menelan mikroplastik saat mereka memakan alga dan lumut yang melapisi permukaan gabus.
Ia mencatat, mikroplalstik bisa membawa patogen dan kontaminan berbahaya bagi hewan yang mengonsumsinya, serta spesies lain di rantai makanan tersebut.
Baca juga: Fenomena Salju Hijau ini Menghijaukan Antartika, Ini Penyebabnya
Profesor dari University College Dublin yang merupakan salah satu tim dalam penelitian ini, Tancredi Caruso, menyebut hewan yang mereka uji sangat mewakili spesien yang ada di Antartika, baik di daratan besarnya maupun di pulau-pulau kecil sekitarnya.
Inilah yang membuat mereka semakin khawatir, karena potensi pencemaran oleh mikroplastik ini mungkin saja terjadi pada semua spesies dalam seluruh ekosistem yang ada.
Caruso menyampaikan harapannya terkait penelitian yang ia kerjakan akan membawa pada penelitian-penelitian lanjutan yang semakin menunjukkan titik terang untuk masalah pencemaran lingkungan oleh sampah plastik ini.
Namun bagaimana lagi kita bisa menjelaskan, bagian kecil dari sampah plastik itu sudah ada di sana dan terkonsumsi oleh hewan yang mendiami wilayahnya. Ini berarti polusi sampah plastik bisa mencemari kawasan yang masih steril itu.
Baca juga: Studi: Jumlah Sampah Plastik Meningkat Sepanjang WFH dan PSBB
Sumber: CNN
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.