Atau Eropa yang mulai pedoman baru untuk menyaring pendatang. Bisa juga dengan pemasangan kamera thermal yang jumlahnya semakin di perbanyak di tempat-tempat umum.
Bahkan, saat ini raksasa teknologi komunikasi Google bekerja sama dengan Apple, hampir menyelesaikan skema perangkat lunak pelacakan kontak.
Dengan menerapkan alat-alat berbasis digital tersebut, kemananan perjalanan bisa lebih terjamin sehingga orang-orang yang ada di dalamnya juga bisa sedikit lebih santai dan jauh dari rasa cemas.
Baca juga: Terdampak Corona, Singapore Airlines Dapat Dana Segar Rp 101,2 Triliun
Saat ini sudah banyak organisasi yang bekerja sama untuk menciptakan identitas digital terintegrasi yang dapat memuat keterangan kesehatan seseorang.
Salah satunya Traveler Digital Identity.
Informasi digital ini lagi-lagi digunakan untuk pihak-pihak berwenang bisa menilai risiko yang ada pada diri seseorang, khususnya terkait dengan Covid-19.
Jadi, setiap kali seseorang akan bepergian, misalnya melalui bandara, petugas sudah dapat mengakses informasi identitas juga keterangan pendukung lain dari seseorang, tentunya dengan seizin pemiliknya.
Misalnya, informasi soal imunsasi, riwayat kesehatan, dan sebaganya.
Setiap orang juga bisa mengelola profil mereka sediri dengan memutuskan informasi mana yang bisa diakses pihak lain, dan mana yang tidak diperkenankan.
Dengan identitas yang terangkum secara digital ini, orang-orang bisa menghindari antrian panjang juga kerumunan yang mungkin timbul ketika berada di tempat umum seperti bandara.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Cakupan Imunisasi Anjlok, Wabah Mengintai
Sumber: World Economic Forum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.