Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah PDP Covid-19 Dibawa Pulang Paksa, Ini Risikonya..

Kompas.com - 09/06/2020, 13:32 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan ini kembali terjadi jenazah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 dijemput paksa oleh keluarganya.

Pada Senin, (1/6/2020) seorang PDP berusia 52 tahun meninggal dunia di RS GMIM Manado.

Saat jenazah berada di ruang pemulasaran, sejumlah orang merangsek masuk bahkan sempat terjadi keributan.

Setelah hasil tes swab keluar, diketahui bahwa pasien tersebut positif Covid-19.

Kejadian lebih parah terjadi di Makassar. Pada Jumat (5/6/2020), sekitar 100 orang bersenjata tajam menjemput paksa jenazah PDP. 

Rumah sakit yang hendak mengambil sampel swab pasien akhirnya gagal karena digeruduk dan diintimidasi.

Setelah kejadian tersebut, sekitar 100 orang itu ditetapkan sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP).

Baca juga: Ini Instruksi Kabaharkam untuk Cegah Pengambilan Paksa Jenazah PDP Covid-19

Kemampuan dan kewenangan RS

Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian serta Jubir Satgas Covid UNS Dr. Tonang Dwi Ardyanto menanggapi hal tersebut.

Menurutnya rumah sakit berkewajiban menjaga agar semua pasien dalam keadaan aman, sehingga proses perawatan berjalan sesuai standar, termasuk pengamanan tentu ada penjagaan pintu-pintu masuk.

Tonang juga menjelaskan kewajiban rumah sakit sesuai Pedoman Kemenkes adalah melakukan perawatan jenazah sebaik-baiknya, sehingga potensi menular dari jenazah, dihambat melalui pembungkusan 3 lapis, berseling plastik (total 6 lapis) dan desinfeksi.

Setelah itu, jenazah diantarkan ke pemakaman untuk dimakamkan bekerja sama dengan Pemda setempat.

Baca juga: Jenazah PDP Diambil Paksa oleh Ratusan Orang dari RS, Polisi: Kami Kewalahan...

"Ketika ada pihak-pihak yang memaksa (membawa pulang jenazah) seperti itu, posisi RS menjadi terjepit. Sebisanya kami menjelaskan, tapi bila sudah dipaksa dan membahayakan RS maupun para pegawainya, kami tidak bisa memaksakan lagi. Ini posisi sulit dan berat bagi RS," katanya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/6/2020).

Lanjutnya, selama masih memungkinkan, RS bertindak tegas terhadap setiap bentuk ancaman keamanan bagi pasien dan pengunjung RS.

Tapi jika kondisinya sudah tidak dapat diatasi, sampai membawa senjata tajam, RS terpaksa memilih menjaga keamanan bagi orang-orang di dalamnya.

Tonang menegaskan, fokus rumah sakit adalah mencegah potensi penularan dari pasien PDP yang belum dipastikan statusnya tersebut.

Baca juga: Banyak Jenazah PDP Corona Diambil Paksa Keluarga, Mengapa Bisa Terjadi?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com