Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona Dunia 5 Juni: 6,6 Juta Orang Terinfeksi | Iran Bersiap Hadapi Gelombang Kedua

Kompas.com - 05/06/2020, 08:25 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sumber Aljazeera

KOMPAS.com – Penyebaran virus corona, baik dari segi jumlah kasus dan korban jiwa di dunia masih menunjukkan adanya peningkatan.

Melansir data dari Worldometers, setidaknya 6,6 juta orang terinfeksi virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut hingga Jumat (5/6/2020).

Sementara jumlah korban jiwa mencapai 392.020 dan yang dikabarkan sembuh tercatat sebanyak 3.22.035.

Baca juga: Jenis Virus Corona di Indonesia Disebut Tak Masuk Kategori yang Ada di Dunia, Ini Penjelasan Eijkman

Berikut ini 10 negara dengan kasus terbesar di dunia:

  1. Amerika Serikat, 1.923.629 kasus, 110.170 meninggal dunia, 707.150 sembuh.
  2. Brazil, 606.090 kasus, 33.781meninggal dunia, 266.130 sembuh.
  3. Rusia, 441.110 kasus, 5.384 meninggal dunia, 204.620 sembuh.
  4. Spanyol, 287.740 kasus, 27.133 meninggal dunia.
  5. Inggris, 281.660 kasus, 39.904 meninggal dunia.
  6. Italia, 234.010 kasus, 33.689 meninggal dunia, 161.900 sembuh.
  7. India, 226.710 kasus, 6.363 meninggal dunia, 108.450 sembuh.
  8. Jerman, 184.920 kasus, 8.736 meninggal dunia, 167.800 sembuh.
  9. Peru, 183.200 kasus, 5.031 meninggal dunia, 76.228 sembuh.
  10. Turki, 167.410 kasus, 4.630 meninggal dunia, 131.780 sembuh.

Baca juga: Ramai soal Razia Anak yang Pergi ke Mal dan Tempat Keramaian, Ini Penjelasan Wali Kota Solo

Berikut sejumlah perkembangan terbaru terkait penyebaran virus corona di berbagai belahan dunia:

Amerika Serikat

Pengunjuk rasa membawa poster saat mereka berdemonstrasi dalam unjuk rasa di seluruh negeri menyusul kematian George Floyd saat ditahan oleh polisi Minneapolis, di Long Beach, California, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Patrick T. Fallon/wsj/cfoANTARA FOTO/REUTERS/PATRICK T. FALLON Pengunjuk rasa membawa poster saat mereka berdemonstrasi dalam unjuk rasa di seluruh negeri menyusul kematian George Floyd saat ditahan oleh polisi Minneapolis, di Long Beach, California, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Patrick T. Fallon/wsj/cfo

Pemerintah AS mendesak para pengunjuk rasa untuk melakukan tes virus corona.

Sebagaimana diketahui, selama beberapa hari orang-orang di seluruh AS turun ke jalan untuk memprotes kebrutalan polisi yang rasis dan mengakibatkan terbunuhnya seorang pria kulit hitam George Floyd.

“Para pengunjuk rasa di Amerika Serikat harus sangat mempertimbangkan untuk dites virus corona,” kata Robert Redfield, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Sementara itu Gubernur New York Andrew Cuomo mengajukan permohonan serupa kepada demonstran

“Tes coronavirus tersedia untuk semua pengunjuk rasa. Kami meminta pemrotes untuk bertanggung jawab. Pakai masker, tes,” katanya di Twitter.

Baca juga: Mengapa Angka Kematian akibat Covid-19 di Asia Lebih Rendah daripada Eropa dan AS?

Uni Eropa

Peta anggota Uni Eropahttps://europa.eu/ Peta anggota Uni Eropa

Kini lebih banyak negara Eropa bersiap untuk membuka kembali perbatasan mereka usai berbula-bulan ditutup karena pandemi.

Pemerintah Ceko akan melonggarkan pembatasan perjalanan dari dan ke Austria, Jerman, dan Hongaria mulai Jumat (5/6/2020).

Slovenia juga akan membuka perbatasannya ke Austria mulai Jumat (5/6/2020), sedangkan Kroasia dan Hongaria sudah diizinkan melakukan perjalanan ke negara tersebut.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com