KOMPAS.com – Penyebaran virus corona, baik dari segi jumlah kasus dan korban jiwa di dunia masih menunjukkan adanya peningkatan.
Melansir data dari Worldometers, setidaknya 6,6 juta orang terinfeksi virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut hingga Jumat (5/6/2020).
Sementara jumlah korban jiwa mencapai 392.020 dan yang dikabarkan sembuh tercatat sebanyak 3.22.035.
Berikut ini 10 negara dengan kasus terbesar di dunia:
Berikut sejumlah perkembangan terbaru terkait penyebaran virus corona di berbagai belahan dunia:
Pemerintah AS mendesak para pengunjuk rasa untuk melakukan tes virus corona.
Sebagaimana diketahui, selama beberapa hari orang-orang di seluruh AS turun ke jalan untuk memprotes kebrutalan polisi yang rasis dan mengakibatkan terbunuhnya seorang pria kulit hitam George Floyd.
“Para pengunjuk rasa di Amerika Serikat harus sangat mempertimbangkan untuk dites virus corona,” kata Robert Redfield, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Sementara itu Gubernur New York Andrew Cuomo mengajukan permohonan serupa kepada demonstran
“Tes coronavirus tersedia untuk semua pengunjuk rasa. Kami meminta pemrotes untuk bertanggung jawab. Pakai masker, tes,” katanya di Twitter.
Kini lebih banyak negara Eropa bersiap untuk membuka kembali perbatasan mereka usai berbula-bulan ditutup karena pandemi.
Pemerintah Ceko akan melonggarkan pembatasan perjalanan dari dan ke Austria, Jerman, dan Hongaria mulai Jumat (5/6/2020).
Slovenia juga akan membuka perbatasannya ke Austria mulai Jumat (5/6/2020), sedangkan Kroasia dan Hongaria sudah diizinkan melakukan perjalanan ke negara tersebut.
Sedangkan Jerman mengatakan pihaknya akan membatalkan pembatasan pada 15 Juni dan Swedia akan melonggarkan pembatasan perjalanan mulai 13 Juni.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnshon sempat mengadakan pertemuan selama 45 menit dengan Menteri Bisnis Alok Sharma pada Rabu (3/6/2020).
Pertemuan tersebut hanya beberapa jam sebelum akhirnya Sharma jatuh sakit dan dinyatakan positf virus corona.
Pertemuan tersebut juga sempat dihadiri Menteri Keuangan Rishi Sunak.
Sementara itu, Johnson akan kembali melakukan tes Covid-19 jika Sharma terbukti positif.
China akan kembali membuka sektor pariwisata, budaya dan olah raga.
Hal itu dikatakan dalam pertemuan singkat yang dipimpin oleh Perdana Menteri Li Keqiang.
Sementara itu, otoritas penerbangan China menyebut 95 maskapai asing yang sempat menangguhkan layanan ke China kini dapat mengajukan permohonan untuk kembali terbang.
Diperkirakan jumlah penerbangan internasional mingguan akan bertambah mencapai 50. Kini telah ada 150 penerbangan.
Iran mencatat kasus harian baru sebanyak 3.574 kasus, sehingga negara itu kini mencatat memiliki total infeksi sebanyak 164.270.
Adapun jumlah kematian baru 59 sehingga total ada 8.071.
Ini menjadi hari ketiga Iran berturut-turut mencatat kasus baru sebanyak 3.000 kasus yang kemudian meningkatkan kekhawatiran adanya gelombang kedua.
"Kepatuhan yang lebih serius terhadap jarak fisik dan penggunaan masker yang lebih serius dan lebih cerdas adalah kebutuhan mutlak di hari-hari mendatang," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpur sebagaimana dikutip dari Aljazeera.
Tiga dari empat penulis di balik sebuah studi skala besar di The Lancet mengenai kekhawatiran keselamatan atas penggunaan obat anti malaria hydroxychloroquine atau hidroksiklorokuin untuk mengobati Covid-19 menarik kembali paper mereka.
Dataset yang dipakai dalam penelitian merupakan sebuah analisis retrospektif dari catatan pasien kini berada di bawah pengawasan serius dalam beberapa minggu terakhir.
Banyak ilmuwan menyatakan keprihatinan atas keaslian penelitian itu dalam sebuah surat terbuka.
Salah satu penulis, Sapan Desai yang merupakan kepala perusahaan kecil bernama surgisphere yang merupakan pemasok data, tidak bergabung dalam pencabutan tersebut.
https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/05/082500765/update-virus-corona-dunia-5-juni--6-6-juta-orang-terinfeksi-iran-bersiap