"Kepatuhan yang lebih serius terhadap jarak fisik dan penggunaan masker yang lebih serius dan lebih cerdas adalah kebutuhan mutlak di hari-hari mendatang," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpur sebagaimana dikutip dari Aljazeera.
Baca juga: Viral, Video Anggota Marinir Adu Mulut dengan Warga yang Tak Mau Gunakan Masker
Tiga dari empat penulis di balik sebuah studi skala besar di The Lancet mengenai kekhawatiran keselamatan atas penggunaan obat anti malaria hydroxychloroquine atau hidroksiklorokuin untuk mengobati Covid-19 menarik kembali paper mereka.
Dataset yang dipakai dalam penelitian merupakan sebuah analisis retrospektif dari catatan pasien kini berada di bawah pengawasan serius dalam beberapa minggu terakhir.
Banyak ilmuwan menyatakan keprihatinan atas keaslian penelitian itu dalam sebuah surat terbuka.
Salah satu penulis, Sapan Desai yang merupakan kepala perusahaan kecil bernama surgisphere yang merupakan pemasok data, tidak bergabung dalam pencabutan tersebut.
Baca juga: Mengenal Hidroksiklorokuin untuk Corona, Apa yang Harus Diketahui?
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.