Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Hingga Sabtu (30/5/2020) malam, unggahan tersebut sudah disukai sebanyak 219 kali dan dikomentari sebanyak 90 kali.
Baca juga: Viral Video Kecelakaan Tunggal di Tol Pemalang-Batang, Mobil Ditembus Besi Pembatas Jalan
Mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut, Kompas.com menghubungi Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal.
Kamal mengatakan, unggahan tersebut tidak benar alias hoaks.
"Beredarnya informasi di media sosial maupun media online bahwa puluhan tahanan di Polda Papua positif Covid-19 itu tidak benar atau hoaks," kata Kamal kepada Kompas.com, Sabtu (30/5/2020).
Isu tersebut, lanjut Kamal, mulanya muncul dari keterangan Kepala Biro Politik ULMWP (United Liberation Movement for West Papua), Bazoka Logo.
Dikatakan, puluhan tahanan Polda Papua di Jayapura bercampur baur antara tahanan yang positif terinfeksi virus corona dengan yang tidak.
"Simpatisan ULMWP Bazoka Logo diketahui memang terus melakukan provokasi dan menyebarkan berita atau informasi yang menimbulkan kepanikan bagi tahanan, keluarganya dan masyarakat," jelas Kamal.
Baca juga: Viral Prajurit TNI Rebut Pistol Milik Polisi, Ini Penjelasannya...
Berdasarkan keterangan dari Kabid Dokkes Polda Papua Kombel Pol Drg Agustinus Mulyono Hardi T, imbuh Kamal, setelah dilakukan rapid test terhadap para tahanan ditemukan adanya 4 tahanan yang dinyatakan reaktif.
Kemudian, selanjutnya dilakukan test PCR terhadap keempat tahanan tersebut dan hasilnya dinyatakan negatif.
"Saat ini keempat tahanan tersebut telah dikembalikan ke Rutan Mapolda Papua untuk menjalani proses hukum," papar dia.
Ia kembali menegaskan bahwa tidak ada tahanan Polda Papua yang postif Covid-19, termasuk di Mapolesta Jayapura, semua tahanan dalam kondisi sehat jasmani dan rohani.
Kamal menjelaskan, selain melakukan pemeriksaan kesehatan tahanan, Bid Dokkes Polda Papua juga melakukan Rapid test kepada personel yang melakukan jaga tahanan dan hasilnya negatif Covid-19.
Lebih lanjut, ia mengimbau kepada seluruh media agar melakukan klarifikasi kepada petugas yang berwenang sebelum menerbitkan berita di medianya masing-masing, agar tidak terjadi kegaduhan di tengah-tengah masyarakat.
"Diimbau kepada seluruh masyarakat juga untuk tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita yang belum jelas kebenarannya, masyarakat harus bijak dalam menggunakan media sosial," pungkas dia.
Baca juga: Video Viral Anggota Polantas di Pekanbaru Tak Jadi Tindak Pelanggar, Ini Sebabnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.