KOMPAS.com - Video pengakuan influencer Indira Khalista terkait dirinya yang jarang menggunakan masker dikarenakan susah bernapas viral di media sosial pada Kamis, (14/5/2020).
"Aku jarang pakai masker, kalau sheetmask aku pakai setiap hari ya, kalau masker yang udara-udara gitu aku enggak pakai, kecuali kalau udah ditegur 'bu, itu maskernya dipakai'. Tapi, kalau enggak ditegur ya kita lepas lagi, ini mampet sayang banget ditutup-tutup. Ini sesek dada, udah sesek," ujar Indira dalam video yang diunggah akun Twitter @putpuwi.
"Terus kalau habis ke mall atau dari pasar itu setelah pegang macem-macem, misal abis beli makanan nih dari ojek online, itu aku enggak cuci tangan udah makan aja terserah. Allahualam lu kena corona kek kena penyakit demam berdarah, semua bisa mati," lanjut Indira.
Baca juga: Berkaca dari Indira Khalista, Mengapa Masih Banyak Masyarakat yang Ogah Pakai Masker?
Sgt disayangkan seorang public figure yg punya subscribers 2 jt orang bisa mengeluarkan statement spt ini.
You are not funny at all. Kamu bodoh bgt #IndiraKalistha #GriteAgatha pic.twitter.com/T4AZslrPQD
— ???? (@putpuwi) May 14, 2020
Baca juga: Soal Viral Foto Kursi Bioskop Berjamur, Ini Tanggapan Cinema XXI
Terkait hal ini, bagaimana cara yang efektif agar masyarakat mau memahami bahaya penularan Covid-19 dan mau menggunakan masker untuk pencegahan dan perlindungan diri terhadap virus?
Direktur Pusat Studi Psikologi Bencana dari Universitas Surabaya, Listyo Yuwanto mengungkapkan, ada enam langkah yang dapat dilakukan agar masyarakat mau memakai masker.
Enam langkah tersebut antara lain, sosialisasi, ketegasan penerapan protokoler, psikoedukasi, penyampaian informasi mengenai bahaya Covid-19, membentuk gugus tugas, dan menolak ppemberian layanan publik bagi mereka yang tidak taat protokol.
Baca juga: Harga Masker dan Hand Sanitizer Kembali Normal, Apa Saja Faktor Penyebabnya?
Listyo menjelaskan, tindakan sosialisasi secara berkelanjutan tentang pengurangan risiko paparan Covid-19 dengan menggunakan masker.
"Sosialisasi dapat dilakukan melalui iklan, leaflet dan spanduk yg dipasang di area publik, melalui tokoh masyarakat atau langsung turun ke level keluarga," ujar Listyo saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/5/2020).
Baca juga: Kenali Tanda dan Gejala Infeksi Virus Corona pada Anak-anak