Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Jejak THR PNS, Dicetuskan Kabinet Sukiman, Diprotes Buruh hingga Cair 15 Mei 2020

Kompas.com - 12/05/2020, 09:25 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sumber LIPI

KOMPAS.com - Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi salah satu hal yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya oleh banyak pihak, terlebih di saat pandemi corona.

Adanya THR tersebut dapat membantu menopang beban hidup di luar gaji yang diterima setiap bulannya.

Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Keuangan sendiri telah mengeluarkan aturan mengenai THR. Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri akan cair paling lambat Jumat, 15 Mei 2020.

Sementara itu, Menaker Ida Fauziyah mengingatkan kepada para pengusaha untuk membayarkan THR Keagamaan ke pekerjanya secara tepat waktu.

Baca juga: BKN Sebut THR Hanya Berupa Gaji Pokok dan Tunjangan, Simak Informasi Lengkapnya...

Berikut ulasan mengenai "jejak" THR PNS:

Dicetuskan era kabinet Sukiman

THR yang diberikan setiap menejelang lebaran, pertama kali dimulai pada era kabinet Sukiman Wirjosandjojo dari Partai Masyumi.

Adapun kabinet tersebut dilantik oleh Presiden Soekarno pada April 1951.

Salah satu program kerja kabinet Sukiman adalah meningkatkan kesejahteraan pamong pradja (kini pegawai negeri sipil).

Melansir dari Lipi.go.id, kabinet Sukiman membayarkan tunjangan kepada pegawai di akhir Ramadhan sebesar Rp 125, saat ini setara Rp 1.100.000 hingga Rp 200 sekarang menjadi Rp 1.750.000.

Tak hanya berupa uang, kabinet Sukiman juga memberikan tunjangan beras di setiap bulannya.

Baca juga: THR PNS Cair Paling Cepat 10 Hari Sebelum Lebaran

Tuai protes buruh

Massa buruh berdemonstrasi di sekitar Gedung DPR, Jakarta, Rabu (2/10/2019).KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA Massa buruh berdemonstrasi di sekitar Gedung DPR, Jakarta, Rabu (2/10/2019).

Karena THR hanya diberikan kepada para PNS, kaum buruh pun protes.

Pada 13 Februari 1952, buruh mogok, sembari menuntut pemerintah untuk adil dalam memberikan tunjangan kepada mereka.

Namun, tuntutan dari kaum buruh tidak dapat diterima oleh pemerintah.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com