Menurutnya, apa yang dilakukan oleh yang bersangkutan tidak sekadar kenakalan kreativitas remaja. Melainkan ada prakondisi atau kontekstual yang mendorong terjadinya kenakalan tersebut.
"Namanya bukan perilaku menyimpang tapi perilaku yang tidak terhormat atau tidak terpuji. Perilaku ini sifatnya temporer. Tapi harus segera dikontrol atau dikendalikan agar tidak ditiru secara luar, nanti dianggap biasa," imbuhnya.
Drajat menambahkan kenapa prank sampah tersebut tidak masuk perilaku menyimpang, lantaran sifatnya sementara bukan permanen.
Selain hal di atas, faktor usia dan kelas sosial juga berpengaruh terkait tindakan tersebut.
"Pada kategori kedua, kategori usia dan kelas, merupakan kategori yang sangat aktif dalam perubahan," katanya lagi.
Baca juga: Viral Remaja Keramas Sambil Mengendarai Motor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.