KOMPAS.com - Sebuah video prank yang viral milik seorang YouTuber bernama Ferdian Paleka baru-baru ini menggegerkan publik.
Pasalnya, dalam videonya tersebut dilakukan dengan berpura-pura memberikan bingkisan berisi sampah dan batu yang ia bagikan, salah satunya kepada kaum transgender.
Pada rekaman itu, awalnya pemuda itu memperlihatkan sejumlah bingkisan yang tersimpan di dalam mobil untuk mereka bagikan.
Para pemuda ini kemudian merekam pemuda lainnya yang tengah mencari sesuatu di tempat sampah.
Mereka berkendara dengan menggunakan mobil untuk mencari targetnya dan membagikannya kepada para waria atau transpuan yang tengah mangkal di pinggiran jalan Kota Bandung.
Baca juga: Viral Polsuska Turunkan Paksa Diduga Anak Punk dengan Pistol, Ini Penjelasan PT KAI
Dari kacamata sosial, bagaimana menjelaskan fenomena seperti ini?
Pengamat sosial dari Univeristas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono menilai, perbuatan prank seperti ini dikarenakan sejumlah hal.
"Prank dalam sosiologi yang disebut sebagai black comedy atau guyonan hitam, muncul bila dalam situasi yang tak nyaman, tertekan sehingga muncul untuk meringankan keadaan," kata Drajat kepada Kompas.com, Rabu (6/5/2020).
Menurut Drajat, fenomena prank tersebut muncul karena masyarakat diharuskan tinggal di rumah saat pandemi corona seperti saat ini sehingga memunculkan kondisi tidak nyaman dan tertekan.
Tinggal di rumah, kata Drajat, membuat sebagian masyarakat merasa hidupnya tidak nyaman dan tidak produktif sehingga kemudian memunculkan kreasi-kreasi seperti prank yang viral tersebut.
"Nah kreasi terhadap kondisi-kondisi yang dirasakan tidak benar dalam keadaan yang tertekan inilah kemudian inovasi melakukan black comedy muncul," papar Drajat.
Baca juga: Viral Video Masinis Beli Makanan Saat Kereta Berhenti di Perlintasan, Ini Penjelasan PT KAI