Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Margaret Thatcher Dilantik sebagai Perdana Menteri Perempuan Pertama Inggris

Kompas.com - 04/05/2020, 12:02 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Perdana Menteri tanpa kompromi

Menjadi orang nomor satu di Inggris, Thatcher langsung melakukan serangkaian kebijakan yang membuatnya semakin dikenal.

Di bidang ekonomi, dia memutuskan untuk menghapus sistem industrial tradisional Inggris, dan menyerahkan pengelolaan transportasi publik dan perumahan ke swasta.

Selain itu, dia juga mengurangi pengeluaran di sektor sosial seperti pendidikan, kesehatan publik, maupun perumahan bersubsidi.

Thatcher juga membatasi pencetakan uang, dan membatasi secara legal persatuan dagang. Ketika itu, muncul istilah Thatcherisme.

Istilah itu tidak hanya menggambarkan kebijakan Thatcher. Namun juga gaya serta pandangan hidupnya. Dia menekankan pendekatan tanpa kompromi untuk mencapai tujuan politik.

Dalam wawancaranya dengan majalah Woman's Own di 1987, dia menyuarakan dasar kebijakannya yang terkesan keras kepala tersebut.

Dia berkata, generasi Inggris saat itu terlalu lama berada di masa di mana pemerintah bakal selalu mengatasi segala kesulitan mereka.

"Tugas kami adalah memastikan mereka bisa menangani diri mereka sendiri, dan kemudian menangani orang lain," tegas Thatcher saat itu.

Mengundurkan diri

Ketika memenangkan periode ketiganya di 1987, Thatcher bermaksud mengimplementasikan standar kurikulum pendidikan di seluruh Inggris.

Namun, dia sudah mendapat tekanan sejak kebijakannya yang dijuluki "poll tax" tidak populer sehingga menuai kecaman publik.

Apalagi, pada jajak pendapat yang dilakukan September 1990, Partai Buruh mengungguli Partai Konservatif hingga 14 persen.

Situasi itu membuat politisi bernama Michael Heseltine menantang Thatcher untuk memperebutkan jabatan Ketua Partai Konservatif pada 14 November 1990.

Pada pemilihan pertama, Thatcher menang dengan 204-152 suara dibanding Heseltine. Meski begitu, Heseltine mendapat dukungan untuk meminta pemilihan kedua.

Awalnya, Thatcher bersikukuh untuk menerima tantangan Heseltine. Namun, setelah berkonsultasi dengan kabinetnya, dia mengurungkan niatnya.

Puncaknya, Thatcher mengumumkan pengunduran diri pada 22 November 1990, dan memberi jalan kepada untuk John Major menggantikannya.

28 November 1990, Thatcher resmi meninggalkan Downing Street 10, kantor Perdana Menteri. Total, Thatcher memerintah Inggris selama 11 tahun dan 209 hari.

Dia menjadi pemimpin terlama sejak Lord Salisbury (13 tahun 252 hari), dan Lord Liverpool (14 tahun 305 hari).

Tutup usia di tahun 2013

Thatcher masih menjadi anggota Parlemen Inggris hingga 1992. Setelah itu, dia diangkat menjadi anggota Majelis Tinggi (House of Lords) dan mendapat gelar Baroness.

Thatcher masih mengisi ceramah di Amerika Serikat dan Asia. Namun, kegiatan itu dihentikan setelah dia menderita stroke ringan pada 2002.

Pada 8 April 2013, dalam usia 87 tahun, Baroness Margaret Thatcher wafat di Ritz Hotel London setelah mengalami serangan stroke.

Upacara pemakaman dengan penghormatan militer penuh digelar pada 17 April 2013. Sebelummya, dilakukan misa pemakaman di Katedral St.Paul.

Jenazah Thatcher dikremasi di Krematorium Mortlake, dengan dihadiri oleh Ratu Elizabeth II dan suaminya, Pangeran Philip Duke of Edinburgh.

Ini merupakan kali kedua Ratu Elizabeth II datang ke pemakaman mantan perdana menterinya. Sebelumnya, dia hadir ketika upacara pemakaman Winston Churchill pada 1965.

Abu Thatcher ditaruh di samping suaminya, Denis Thatcher, di Rumah Sakit Royal Chelsea.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 21 April 1926, Ratu Elizabeth II Lahir di London

(Sumber: History/Kompas.com: Ardi Priyatno Utomo | Editor: Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com