Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 25 Dokter yang Meninggal Terkait Covid-19 di Indonesia, PB IDI Bentuk Tim Khusus

Kompas.com - 28/04/2020, 16:32 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dunia medis Tanah Air kembali kehilangan anggota terbaiknya saat melawan pandemi virus corona Covid-19.

Dokter Berkatnu Indrawan Janguk yang selama ini bertugas di IGD RSUD dr. Shoewandie meninggal dunia pada Senin (27/4/2020) malam sekitar pukul 17.45 WIB.

Dikutip dari Antara, Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menjelaskan almarhum sebelumnya memiliki riwayat penyakit jantung dan asma. Tiga pekan lalu, Indra, sapaannya, sempat melakukan tes swab di RSUD Soewandhie dan hasilnya dinyatakan positif Covid-19.

Meski demikian, lanjut dia, almarhum melakukan tes swab kembali sebanyak tiga kali dan hasilnya dinyatakan negatif Covid-19.

"Beberapa hari terakhir kondisinya sehat. Tapi kemudian terjadi pembengkakan jantung sehingga dirawat di RSUD Showandhie dan meninggal dunia pada Senin malam ini sekitar pukul 17.45 WIB ini," ujar dia.

Baca juga: Dokter yang Meninggal di Surabaya Tertular Covid-19 dari Pasien yang Tidak Jujur

Febria mengatakan dr Indra sebelum berpulang adalah dokter yang menangani pasien Covid-19 asal Pemalang. Namun karena pasien tersebut tidak mengaku kalau positif virus corona, akhirnya almarhum ikut terpapar.

Sebanyak 25 dokter meninggal

Hingga saat ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengonfirmasi telah kehilangan 25 anggotanya akibat pandemi virus corona Covid-19 yang masih berlangsung.

Hal itu disampaikan oleh anggota Bidang Kesekretariatan, Protokoler, dan Public Relations Pengurus Besar (PB) IDI, Dr. Halik Malik, M.KM.

"Informasi yang diterima PB IDI setidaknya ada 25 dokter yang dikabarkan meninggal karena positif Covid-19 dan PDP Covid," kata Halik saat dihubungi Selasa (28/4/2020) siang.

Ke-25 dokter tersebut adalah sebagai berikut:

1. Prof. Dr. dr. Iwan Dwi Prahasto
2. Prof. Dr. dr. Bambang Sutrisna
3. dr. Bartholomeus Bayu Satrio
4. dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes
5. dr. Hadio Ali K. Sp.S
6. dr. Djoko Judodjoko, Sp.B
7. dr. Adi Mirsa Putra, Sp.THT-KL
8. dr. Laurentius Panggabean, Sp.KJ
9. dr. Ucok Martin, Sp.P
10. dr. Efrizal Syamsudin, MM
11. dr. Ratih Purwarini, MSi
12. Laksma (Purn) dr. Jeanne PMR Winaktu, SpBS
13. Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim, MPH
14. Dr. Bernadetta SpTHT
15. Dr. dr. Lukman Shebubakar, Sp.OT (K)
16. dr. Ketty
17. dr. Heru S.
18. dr. Wahyu Hidayat, SpTHT
19. dr. Naek L. Tobing,SpKJ
20. dr. Karnely Herlena
21. dr. Soekotjo Soerodiwirio, SpRad
22. dr. Sudadi, MKK, SpOK
23. Prof. Dr. H. Hasan Zain, Sp.P
24. dr. Mikhael Robert Marampe
25. dr. Berkatnu Indrawan Janguk

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PB Ikatan Dokter Indonesia (@ikatandokterindonesia) on Apr 26, 2020 at 1:24am PDT

Baca juga: 18 Dokter Indonesia Meninggal Selama Pandemi Virus Corona, Berikut Daftarnya

Ke-25 dokter tersebut datang dari kalangan usia yang cukup beragam, dari tua hingga muda. Bahkan dua kasus kematian terakhir yang terjadi menimpa dokter berusia muda, yakni dr. Mikhael Robert Marampe dan dr. Berkatnu Indrawan Janguk.

"Dua dokter yang terakhir itu usianya masih sangat muda, usianya masih 28 tahun," ujar Halik.

Halik menyebut, dari 25 dokter yang meninggal terkait virus corona tersebut, ada yang sudah dipastikan terkena covid-19, namun ada juga sebagian yang lain masih diduga terpapar virus corona.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com