Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema PSK di Tengah Pandemi Corona, antara Takut Tertular dan Kehilangan Pelanggan

Kompas.com - 20/04/2020, 19:03 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pekerja Seks Komersial (PSK) menghadapi risiko kesehatan yang besar dan rentan mengalami kekerasan selama pandemi corona berlangsung. Hal ini diperparah dengan menurunnya pendapatan mereka.

Melansir South China Morning Post , Sabtu (18/4/2020) Cici, seorang ibu dari dua anak perempuan, telah menjadi PSK di Hong Kong selama kurang lebih empat tahun.

Namun, dirinya kini merasa kesulitan untuk bertahan hidup di salah satu kota dengan biaya hidup termahal di dunia itu.

"Saya tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya," kata Cici yang sekarang berusia 30-an tahun.

Baca juga: Dampak Corona, Inggris Gelontorkan Rp 25,6 Triliun untuk Startup

Sejak kasus infeksi virus corona ditemukan di Hong Kong pada bulan Januari, masyarakat telah diminta menerapkan social distancing.

Sedikitnya orang yang keluar dari rumah telah memengaruhi pendapatan harian Cici.

"Sebelumnya, saya bisa mendapat 1.000 dollar Hong Kong tiap hari, sekarang saya bahkan kesulitan untuk mendapat satu pelanggan saja," kata Cici.

Rasa cemas menghantui Cici setiap hari. Tidak hanya karena faktor keuangan tapi juga karena dia sadar bahwa dia terancam terpapar infeksi virus corona.

Baca juga: 1 Kru Positif Corona, KM Bukit Raya Batal Berlayar dan Semua ABK Isolasi Mandiri

"Setiap pelanggan yang datang bisa saja terjangkit virus dan saya selalu merasa takut. Saya takut jika saya menulari anak-anak saya," kata Cici yang tinggal di sebuah rumah bordil di Kowloon.

PSK seperti Cici tidak hanya terancam oleh virus corona tetapi mereka juga kesulitan untuk mengakses klinik dan lembaga swadaya yang mendampingi mereka karena kebijakan karantina dan social distancing yang tengah diberlakukan. 

Baca juga: Pandemi Corona, Shalat Tarawih dan Idul Fitri di Makassar Dilaksanakan di Rumah

Hal ini menyebabkan mereka menjadi lebih rentan terhadap penyakit seksual menular dan ancaman eksploitasi.

Beberapa PSK mengaku bahwa pelanggan mereka menjadi lebih kasar dan ada pula PSK yang harus menggunakan cara-cara berisiko untuk mendapat pelanggan.

Bahkan, dalam beberapa kasus ekstrim yang terjadi di India, PSK terpaksa harus berutang uang hanya untuk membeli makanan.

Baca juga: Konser Amal One World: Together At Home Raih 128 Juta Dollar AS, Hasilnya Disumbangkan Lawan Corona

Mencoba menjaga kesehatan

Sejak wabah corona menyebar, Cici telah menyesuaikan caranya bekerja dan berusaha menjaga kesehatan.

"Saya akan mengecek suhu tubuh pelanggan terlebih dahulu, sebelum memasuki kamar," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

Tren
Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Tren
Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Tren
Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com