Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Warga Wuhan Rayakan Kebebasan Saat Lockdown Berakhir

Kompas.com - 12/04/2020, 19:32 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

KOMPAS.com - Masyarakat Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, lokasi pertama kali virus corona terdeteksi telah bisa berpergian secara bebas setelah "dikurung" selama tiga bulan.

Pekan lalu Kota Wuhan merayakan berakhirnya penutupan selama hampir tiga bulan. Bunga dan pohon ditanam di taman di seberang rumah sakit yang sebelumnya dipenuhi pasien yang panik dan sakit. Jalanan pun telah dibersihkan.

Melansir The Guardian, Sabtu (11/4/20202), sebelum tengah malam Rabu pekan lalu, ketika lockdown secara resmi dicabut, outlet berita pemerintah mengirim drone ke langit untuk merekam bangunan dan jembatan yang menyala.

Mobil-mobil berbaris di tol, menunggu untuk segera dikendarai. Pengemudi menggambarkan perasaan akhirnya "terbebaskan".

Beberapa perumahan mengibarkan bendera yang menyatakan "bebas virus". Salah satu mengatakan: "Pertempuran yang menentukan, kemenangan yang menentukan."

Baca juga: Turis Asing di China Jangan Nekat Langgar Aturan Karantina, Hukumannya Dilarang Masuk China Hingga 10 Tahun

Belum banyak perubahan 

Tetapi, bagi kota berpenduduk 11 juta dengan 2.500 orang di antaranya meninggal karena virus corona, belum banyak perubahan yang dirasakan. 

"Kami belum merasakan banyak perubahan," kata Zhang, 50, yang tinggal di Distrik Wuchang dan telah dikarantina di rumah. Bagi dia, lockdown masih belum berakhir sepenuhnya. 

 

Keluarnya Wuhan dari lockdown adalah bagian dari upaya yang lebih luas oleh pejabat China untuk meyakinkan publik bahwa kehidupan dapat kembali normal dan pihak berwenang telah mengalahkan virus tersebut.

Baca juga: Hindari Wabah Virus Corona, Keluarga Rusia Kabur ke Tengah Hutan

"Pembukaan kembali Kota Wuhan untuk mengirim sinyal bahwa China akan kembali menghidupkan ekonomi mereka. Tetapi terlepas dari upaya pemerintah, orang akan tetap sangat berhati-hati, ”kata Ho-Fung Hung, seorang dosen ekonomi politik di Universitas Johns Hopkins.

Menurutnya, masyarakat tidak dapat dengan mudah melupakan kesalahan langkah awal pemerintah dalam menyebabkan krisis, khususnya bagi mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai atau mengalami gangguan kesehatan. 

Baca juga: Hal Pertama yang Ingin Dilakukan Gading Marten Saat Corona Berakhir

Toko, bioskop, tempat hiburan masih tutup

Di Wuhan, banyak toko tetap tutup, dengan restoran dibuka kembali hanya untuk pengiriman.

Sekolah, bioskop, dan tempat hiburan lainnya tetap tutup. Banyak lingkungan masih memiliki akses terbatas dengan pekerja yang memiliki izin dapat pergi secara teratur untuk kembali bekerja.

Meski demikian, masyarakat memang lebih bebas untuk datang dan pergi, tetapi ada pos pemeriksaan konstan di mana penduduk harus menunjukkan “kode kesehatan” mereka dan mengukur suhu tubuh. 

Pembatasan berkelanjutan, yang oleh pihak berwenang katakan akan dicabut secara bertahap dan tertib, merupakan indikasi bahwa epidemi, meski banyak mereda masih belum berakhir.

Baca juga: Warga Telanjang Tak Pakai Masker di Tengah Virus Corona, Polisi Ceko Mengecam

Banyak warga masih khawatir tentang jumlah pasien tanpa gejala atau pasien yang berhasil sembuh tetapi kembali positif Covid-19 tanpa menunjukkan gejala.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com