Namun, Clarissa juga mengingatkan konsumen untuk teliti dan mengecek terlebih dahulu kandungan sebuah produk yang dilabeli berbahan abu vulkanik.
Karena saat ini banyak produk yang mencantumkan Bentonite clay, bahan yang lebih murah namun mirip, sebagai pengganti abu vulkanik.
Walaupun Bentonite clay tidak memberi dampak buruk pada kulit, namun khasiatnya jauh lebih rendah dibandingkan abu vulkanik.
Sudah tersedia di pasaran
Saat ini, varian produk perawatan kulit berbahan dasar abu vulkanik sudah banyak tersedia di pasaran.
Masker vulkanik disebut dapat melembabkan dan mengganti sel-sel kulit mati.
Untuk hasil yang sedikit lebih cepat terlihat, tersedia pula exfoliator berbahan abu vulkanik untuk mendapatkan kekuatan ekstra saat mengelupas sel-sel kulit mati.
Ada pula produk pelembab yang bersifat lebih lembut pada kulit.
Namun, seperti yang dikemukakan Clarissa, kunci untuk mengikuti tren produk kecantikan baru adalah dengan melakukan riset dan mempelajari bahan-bahannya.
Baca juga: Erupsi Gunung Anak Krakatau Tak Sebabkan Tsunami, Ini Penjelasan BMKG
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.