Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Keluhan Jaringan IndiHome Lambat Saat Work from Home, Ini Jawaban Telkom

Kompas.com - 10/04/2020, 11:58 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah wargenet di media sosial Twitter mengeluhkan jaringan IndiHome melambat ketika mereka mengaksesnya saat bekerja dari rumah atau work from home atau WFH.

Sebagian besar pekerja kini bekerja dari rumah sebagai imbas dari perkembangan wabah virus corona di Tanah Air.

Oleh karena itu, jaringan internet menjadi tumpuan untuk mendukung kelancaran bekerja dari rumah.

Salah satu akun Twitter @NovitaHotmaria mengunggah twit yang berisi keluhan dirinya kesulitan saat ingin mengunggah dokumen. Ia juga menginginkan peningkatan kualitas.

Baca juga: Berikut Sebaran Kasus Corona di Indonesia dan Satu Provinsi yang Masih Nol Kasus

"@IndiHome Ini kenapa. Pas butuh upload pasti begini. 50 Mbps kok brasa 10 Mbps. Do your jobs well. Ini semua lagi pada WFH. Peningkatan kualitas dong," tulisnya.

Selain itu, akun Twitter @fazrinadn juga mengeluhkan hal yang sama.

Pengguna lainnya, @bebenasya mengeluhkan jaringan IndiHome yang digunakannya tiba-tiba mati saat WFH pada tengah malam.

"Maap maap nih kita lagi wfh tengah malem, kenapa tiba tiba matii koneksinya sih :| @IndiHome," tulis akun @bebenasya.

Baca juga: Berikut Cara Dapatkan Internet Gratis dari XL, Telkomsel dan Indosat untuk Bekerja dan Belajar dari Rumah

Tanggapan Telkom

Saat dikonfirmasi, Vice President Corporate Communication Telkom Indonesia Arif Prabowo mengakui, ada lonjakan trafik secara drastis saat WFH seperti saat ini.

Arif mengatakan, pihaknya meminta maaf akibat adanya penurunan kualitas internet untuk layanan IndiHome.

"Khususnya perumahan di mana memiliki kecenderungan didominasi oleh konsumsi konten-konten berbasis video baik hiburan, video conference, maupun pembelajaran online termasuk juga jumlah viewer IndiHome perhari yang meningkat hingga di atas 30 persen," kata Arif saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/4/2020).

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Telkom telah menambah bandwidth untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan masyarakat terhadap layanan akses internet.

Terutama, kata Arif, akan ditambahkan kekuatan untuk konten video yang membutuhkan bandwidth lebih besar.

"Semenjak social distancing diterapkan dan dipatuhi oleh masyarakat secara luas, konsumsi internet memang terus meningkat," ujar Arif.

Arif mengatakan, di beberapa tempat tertentu juga membutuhkan kehadiran teknisi Telkom untuk menangani persoalan konsumen sehingga respons yang diberikan tidak secepat sebelumnya.

Hal tersebut karena adanya keterbatasan akses para teknisi ke pelanggan khususnya di daerah zona merah dan penyesuaian tim teknisi dalam menjaga keselamatannya.

Meski demikian, untuk mengevaluasi kualitas layanan, berdasarkan pantauan Telkom, jumlah keluhan atas gangguan yang diterima oleh customer care tidak meningkat secara signifikan.

Arif menyebutkan, Telkom berterima kasih dan apresiasi kepada para pelanggan yang memahami kondisi yangkini berubah dan tetap menaruh kepercayaan yang tinggi pada layanan Telkom Group.

"Apabila ada keluhan, bisa disampaikan melalui Customer Care IndiHome melalui email customercare@telkom.co.id atau telepon ke 147," papar Arif.

Arif mengungkapkan, pelanggan juga bisa menyampaikannya melalui media sosial @IndiHome di Twitter, Instagram, dan Facebook serta aplikasi yang telah tersedia yakni myIndiHome.

Baca juga: Malaysia Lockdown, Pemerintah Sediakan Internet Gratis dan Diskon Pembayaran Listrik

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Kenali Gejala Awal Terinfeksi Virus Corona dari Hari ke Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com