Sejauh ini, pemerintah AS mencatat adanya 468.566 kasus positif Covid-19 di negaranya. Kasus kematian di Negeri Paman Sam ini juga melonjak tinggi, di bawah Italia.
Total kematian di AS hingga saat ini mencapai 16.000.
Sementara itu, pandemi tak hanya menimbulkan krisis kesehatan, melainkan juga berdampak pada sektor bisnis dan ekonomi.
Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 10 April: 1,6 Juta Orang Terinfeksi, 355.671 Sembuh
Melansir SCMP, hampir 17 juta orang di Amerika telah kehilangan pekerjaan mereka sejak pertengahan Maret.
Menteri Keuangan Uni Eropa menyetujui pengucuran dana sebesar 590 miliar dollar AS untuk memerangi dampak ekonomi dari wabah yang saat ini terjadi.
Dalam teleconference darurat pada Kamis (9/4/2020), mereka menyetujui rencana untuk mencegah apa yang diharapkan menjadi resesi dengan ukuran yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca juga: Obesitas dan Tingginya Angka Kematian akibat Virus Corona di AS...
New York menjadi daerah yang terdampak paling parah akibat pandemi ini.
Kota terpadat di AS ini mencatat rekor kematian akibat Covid-19 dalam satu hari mencapai 799 orang meninggal dunia, dan menjadikan angka korban menjadi 7.067.
Gubernur New York Andrew Cuomo menggambarkan bahwa wabah ini sebagai ledakan diam-diam yang hanya beriak di masyarakat dengan keacakan yang sama.
Federal Reserve AS memberikan bantuan fasilitas pembiayaan sebesar 2,3 triliun dollar AS kepada warga Amerika untuk stabilitas selama periode aktivitas ekonomi yang terbatas.
Bagaimana pun, ekonomi AS bergerak dengan kecepatan yang mengkhawatirkan menuju pengangguran yang sangat tinggi.
Gambaran serupa juga terjadi di Eropa, di mana Menteri Keuangan Perancis Bruno Le Maire memperkirakan PDB akan turun enam persen, meskipun terdapat rencana bantuan sebesar 100 miliar dollar AS.
Sementara itu, jumlah kasus corona virus di seluruh dunia sejak awal tahun ini mencapai 1,5 juta, di mana lebih dari 90.000 orang telah meninggal dunia.