KOMPAS.com - Virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 diketahui menyerang organ manusia terutama paru-paru.
Tetapi dokter semakin banyak melaporkan kasus-kasus di mana jantung juga diserang.
Dilansir Live Science (9/4/2020), Direktur Kardiologi di Fakultas Kedokteran John Hopkins Dr Erin Michos mengatakan para dokter melihat kasus orang terinfeksi corona tanpa punya riwayat jantung sebelumnya.
Kerusakan jantung (yang tidak khas) terjadi pada kasus Covid-19 yang ringan.
Kecenderungannya lebih sering terjadi pada pasien yang memiliki gejala parah dan dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Kenali 10 Mitos soal Penyakit Jantung
Michos mengatakan virus corona bersirkulasi dalam aliran darah. Artinya virus itu dapat secara langsung menyerang organ-organ lain termasuk jantung.
Baik sel-sel jantung dan sel-sel paru-paru ditutupi dengan protein yang dikenal dengan angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2). ACE2 ini menjadi pintu masuk bagi virus, termasuk virus corona.
Enzim itu bagai pedang bermata dua, karena di satu sisi sebagai pintu masuk virus, tapi di sisi lain berfungsi sebagai pelindung.
Ketika jaringan dalam tubuh rusak (baik oleh virus yang menyerang seperti virus corona atau dengan cara lain) respons penyembuhan alami tubuh adalah melepaskan molekul-molekul inflamasi ke dalam aliran darah.
Molekul tersebut termasuk protein kecil yang disebut sitokin.
Sementara itu enzim ACE2 bertindak sebagai anti-imflamasi, yaitu menjaga sel-sel kekebalan tubuh dari kerusakan pada sel-sel tubuh sendiri.
Tetapi ketika virus menempel pada protein ACE2, protein ini tersingkir dan mungkin mengurangi perlindungan anti-inflamasi yang mereka berikan.
Jadi virus dapat merusak sel secara langsung dan mencegah tubuh melindungi jaringan dari kerusakan peradangan.
Jika otot jantung meradang dan rusak oleh virus, maka jantung tidak berfungsi.
Baca juga: Kenali Skinny Fat, Tubuh Kurus dengan Tingkat Lemak Tinggi yang Berpotensi Serangan Jantung
Virus juga bisa menyerang secara tidak langsung. Michos menjelaskan Covid-19 bisa saja tidak menyerang jantung, tapi menyerang sistem kekebalan pasien.