Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Kemungkinan Cara Virus Corona Dapat Menyerang Jantung

Kompas.com - 10/04/2020, 09:31 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 diketahui menyerang organ manusia terutama paru-paru.

Tetapi dokter semakin banyak melaporkan kasus-kasus di mana jantung juga diserang.

Dilansir Live Science (9/4/2020), Direktur Kardiologi di Fakultas Kedokteran John Hopkins Dr Erin Michos mengatakan para dokter melihat kasus orang terinfeksi corona tanpa punya riwayat jantung sebelumnya.

Kerusakan jantung (yang tidak khas) terjadi pada kasus Covid-19 yang ringan.

Kecenderungannya lebih sering terjadi pada pasien yang memiliki gejala parah dan dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Kenali 10 Mitos soal Penyakit Jantung

Virus menyerang secara langsung

Michos mengatakan virus corona bersirkulasi dalam aliran darah. Artinya virus itu dapat secara langsung menyerang organ-organ lain termasuk jantung.

Baik sel-sel jantung dan sel-sel paru-paru ditutupi dengan protein yang dikenal dengan angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2). ACE2 ini menjadi pintu masuk bagi virus, termasuk virus corona.

Enzim itu bagai pedang bermata dua, karena di satu sisi sebagai pintu masuk virus, tapi di sisi lain berfungsi sebagai pelindung.

Ilustrasi Virus CoronaStocktrek Images/Getty Images Ilustrasi Virus Corona

Ketika jaringan dalam tubuh rusak (baik oleh virus yang menyerang seperti virus corona atau dengan cara lain) respons penyembuhan alami tubuh adalah melepaskan molekul-molekul inflamasi ke dalam aliran darah.

Molekul tersebut termasuk protein kecil yang disebut sitokin.

Sementara itu enzim ACE2 bertindak sebagai anti-imflamasi, yaitu menjaga sel-sel kekebalan tubuh dari kerusakan pada sel-sel tubuh sendiri.

Tetapi ketika virus menempel pada protein ACE2, protein ini tersingkir dan mungkin mengurangi perlindungan anti-inflamasi yang mereka berikan.

Jadi virus dapat merusak sel secara langsung dan mencegah tubuh melindungi jaringan dari kerusakan peradangan.

Jika otot jantung meradang dan rusak oleh virus, maka jantung tidak berfungsi.

Baca juga: Kenali Skinny Fat, Tubuh Kurus dengan Tingkat Lemak Tinggi yang Berpotensi Serangan Jantung

Virus menyerang secara tidak langsung

Virus juga bisa menyerang secara tidak langsung. Michos menjelaskan Covid-19 bisa saja tidak menyerang jantung, tapi menyerang sistem kekebalan pasien.

Skenario ini telah terjadi pada beberapa pasien dengan gejala parah yang memiliki penanda inflamasi tinggi atau protein penanda tingkat peradangan yang tinggi dalam tubuh.

Jika itu yang terjadi maka disebut badai sitokin. Badai itu merusak organ di seluruh tubuh, termasuk jantung dan hati.

Tidak jelas mengapa beberapa orang memiliki respons yang lebih tinggi dibandingkan dengan lainnya, tetapi beberapa orang mungkin secara genetik rentan terhadapnya

Pada pasien yang memiliki riwayat penyakit jantung, berisiko terkena Covid-19 lebih parah daripada lainnya.

"Bisa dibayangkan, jika jantung mereka sudah kesulitan bekerja, mereka tidak memiliki kapasitas untuk menghadapi tantangan ini. Karena tidak memiliki cukup oksigen dan paru-paru mereka tidak berfungsi juga," kata Michos.

Baca juga: Segala Hal yang Perlu Diketahui tentang Vaksin Virus Corona

Perawatan dan komplikasi

Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus coronaShutterstock Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona

Kerusakan jantung bisa dideteksi menggunakan tes darah untuk protein yang disebut troponin.

Ketika sel-sel jantung terluka, mereka membocorkan troponin ke dalam aliran darah.

Jika virus menyerang jantung secara langsung, pasien mungkin memerlukan obat antivirus.

Jika bukan sistem kekebalan yang menyebabkan kerusakan jantung, pasien mungkin memerlukan obat imunosupresan.

Saat ini tidak ada pengobatan langsung yang menargetkan Covid-19.

Sebagian besar pengobatan saat ini melibatkan perawatan suportif seperti menyediakan lebih banyak oksigen.

Ada juga obat yang masih diperdebatkan para ahli jantung, yaitu angiotensin receptor blockers (ARBs) dan ACE inhibitor.

Selain itu ada obat hydroxychloroquine yang dinilai para pakar dapat menyebabkan kerusakan jantung.

Baca juga: FDA Keluarkan Izin Terbatas Penggunaan Klorokuin untuk Pengobatan Covid-19 di AS

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Beda Virus Corona Wuhan, SARS, dan MERS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com