Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segala Hal yang Perlu Diketahui tentang Vaksin Virus Corona

Kompas.com - 28/03/2020, 11:03 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2 terus menyebar di ratusan negara.

Sejumlah negara pun berupaya mencari atau mendapatkan obat untuk menghentikan laju penyebaran virus corona.

Namun tentunya hal tersebut tidaklah mudah.

Baca juga: Soal Rapid Test di Indonesia, Siapa yang Dites dan Bagaimana Prosesnya?

Dilansir dari Wired, sudah lebih dari tiga bulan sejak virus corona baru muncul di China dan menyebabkan demam, batuk, dan pneumonia.

Kehadiran virus corona cukup menakutkan.

Orang-orang di dunia harus memakai masker dan sejumlah negara melakukan penguncian wilayah atau lockdown.

Sejauh ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan tingkat kematian Covid-19 sekitar 3,4 persen secara global. Namun, kebanyakan pasien Covid-19 akan pulih dalam satu atau dua minggu, tanpa perlu dirawat di rumah sakit.

Hal yang membuat orang panik adalah bahwa virus ini adalah "hal baru".

Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona

Pengembangan vaksin corona

Di AS dan negara maju lainnya, penyakit misterius tidak sering menyerang. Orang terbiasa memiliki jawaban dan rencana untuk menghindari penyakit.

Di tempat-tempat ini, vaksin sudah dapat menghilangkan penyakit menular, mulai dari penyakit polio, hepatitis, dan campak.

Sementara itu, mengembangkan vaksin yang aman dan efektif membutuhkan waktu, investasi, dan ilmu pengetahuan yang baik.

Oleh karena itu, mengembangkan vaksin untuk virus corona akan lebih banyak tantangan. Setidaknya ada puluhan perusahaan dan lembaga akademis sedang berusaha membuat vaksin tersebut.

Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana

Berikut hal yang perlu diketahui terkait vaksin:

1. Apa yang ada dalam vaksin?

Vaksin semuanya bekerja berdasarkan prinsip dasar yang sama yakni para ilmuwan mencoba membuat sesuatu yang sangat mirip dengan patogen, kemudian mengekspos sistem kekebalan seseorang terhadapnya melalui dosis kecil yang diberikan sebagai suntikan.

Idealnya, sistem kekebalan mengembangkan memori patogen yang kuat, sehingga pada saat orang tersebut terpapar, tubuh mereka akan melakukan serangan sebelum infeksi dapat bertahan.

2. Cara membuat vaksin

Salah satu cara untuk membuat vaksin adalah dengan melemahkan mikroorganisme sambil tetap mempertahankannya.

Metode yang paling umum untuk melakukan ini adalah menumbuhkan beberapa generasi patogen di lingkungan selain sel manusia, sehingga berkembang jauh dari penyebab penyakit pada manusia.

Dengan berulang kali membiakkan virus atau bakteri hidup dalam sel-sel hewan, para ilmuwan pada dasarnya dapat menciptakan banyak mutan.

Maka itu masalah memilih strain mutan yang dapat mereplikasi dalam sel manusia tetapi tidak menyebabkan penyakit seperti nenek moyang mereka.

Baca juga: Corona Bisa Menular dari Orang Tanpa Gejala, Bagaimana Mengujinya?

3. Vaksin tidak aktif

Jenis lain disebut vaksin tidak aktif, yang dibuat dari versi mati seluruh virus atau bakteri setelah dibunuh dengan panas atau bahan kimia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com